Mamuju (ANTARA News) - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Unggul Widya Teknologi Lestari yang berroperasi di Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, saat ini mampu memproduksi CPO sebanyak 6.000 ton/bulan.
"Saat ini perusahaan kami telah memproduksi CPO hingga 6.000 to/bulan dengan luas areal kebun mencapai 31.140 hektare lebih,"kata Direktur Utama PT Unggul Widya Teknologi Lestari, Tjokro Putro Wibowo di Mamuju, Jumat.
Menurutnya, dari tahun ke tahun produksi CPO semakin meningkat akibat bertambahnya luasan kebun kelapa sawit yang ada di Mamuju Utara.
Ia mengatakan, produksi CPO ini dipasarkan ke beberapa daerah seperti seperti ke kota Surabaya, Jawa Timur, kota Bitung dan beberapa daerah lainnya.
"Kami optimistis produksi CPO di Sulbar akan semakin meningkat. Itu terlihat dengan banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengembangkan komoditi unggulan ini,"terangnya.
Tjokro mengatakan, perusahaan yang ia pimpin saat ini pun telah mengembangkan perkebunan kelapa sawit hingga 13.400 hektare.
"Perusahaan kami awalnya menerapkan pola kebun plasma dengan luas sekitar 6.140 hektare,"katanya.
Menurutnya, setelah dukungan pembiayaan dari perbankan sulit didapatkan maka pola plasma pun untuk sementara ditunda dan kemudian dilaksanakan program kebun inti dengan luas areal sekitar 7.000 hektare.
Selain itu kata dia, perusahaannya telah menerapkan pola kemitraan antara perusahaan dengan petani yang telah mampu melakukan penanaman kebun sawit.
"Pola kemitraan cukup banyak dan bahkan luas garapan kebun sawit telah mencapai 18.000 hektare,"ucapnya.
Penerapan pola plasma kata dia, menjadi bagian penting dalam rangka membangun interkasi dengan masyarakat sekaligus bagian dari komitmen dari perusahaan itu sendiri.
Ia mengatakan, komoditas perkebunan kelapa sawit sekarang ini telah mendapat respon positif dari pemerintah setempat.
"Pemda cukup merespon pengembangan kelapa sawit. Ini dibuktikan dengan komitmen pemerintah yang telah menyiapkan anggaran untuk pemberian bibit sawit untuk petani di daerah ini,"kata dia.
Oleh karena itu kata dia, komitmen pemerintah untuk mengembangkan sawit ini diharapkan terus berlanjut guna peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di daerah.
"Komoditas sawit salah satu yang tepat untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Buktinya, masyarakat di Matra dari tahun ke tahun pertumbuhan ekonomi di daerah ini tumbuh sekitar 13, 50 persen diatas pertumbuhan ekonomi nasional,"pungkasnya. (T.KR-ACO/S016)