"Faktor utama adalah harga mobil yang terus mengalami kenaikan rata-rata 10 persen per tahun. Otomatis hal ini mempengaruhi suku cadang dan dipastikan ikut naik," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia (Asperkindo), Irwan Jafar di Makassar, Selasa.
Ia menyatakan dampak kenaikan BBM tidak terlalu signifikan mempengaruhi sewa mobil, sebab rata-rata penyewa menanggung sendiri BBM yang dipakai.
"Kami prediksi ada kenaikan sekitar 15 - 20 persen, karena hal ini terkait dengan naiknya harga mobil dan suku cadang lainnya" katanya.
Dia melanjutkan, selaku pengusaha jasa rental mobil di Makassar berharap pemerintah melakukan peninjauan kembali pada keputusan menaikkan BBM bersubsidi.
"Janganlah dinaikan BBM, kalaupun naik jangan melebihi satu digit, idealnya misalnya Rp5.000, pelan pelan saja supaya tidak berat," katanya.
Senada, pengusaha rental lainnya Sri Wahyuni menyatakan menolak kenaikan BBM yang dinilai hanya memperparah keadaaan dan membuat panik masyarakat.
Tidak hanya itu, kenaikan BBM memicu kenaikan semua harga tak terkecuali suku cadang.
"Kalau itu naik jelas sewa mobil juga pasti ikut naik, suku cadang dan lainnya akan naik. Sebaiknya tidak ada kenaikan BBM sehingga rakyat lebih nyaman dan aman. Kita lihat saja setiap hari mahasiswa demo, ini dapat merusak pasar rental mobil," katanya.
Kebijakan pemerintah akan menaikkan BBM bersubsidi per 1 April mendatang ditentang berbagai pihak. Sebelumnya, harga BBM subsidi Rp4.500 naik menjadi Rp6.000 atau ada kenaikan Rp1.500. (T.KR-DF/E008)