"Memang yang harus diwaspadai dinamika saat di lapangan. Kelihatannya sedikit saja ada yang teriak, di pihak mana saja terpancing, itu dinamika. Saya imbau kepada semua pihak baik mahasiswa maupun aparat hati-hati provokasi dan dinamika,"katanya di Makassar, Jumat.
"Saya akan terus berusaha sekuat tenaga agar daerah ini tetap aman dan segenap profesi bisa jalan walaupun di sana-sini pasti macet. InsyaAllah adik-adik (mahasiswa) kita bisa diajak bicara. Tadi malam saya sampai jam tiga malam dan mereka ternyata boleh diajak bicara dengan baik, aparat juga," jelasnya.
Gubernur dini hari tadi melihat secara langsung ketegangan yang terjadi di Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Para koordinator lapangan, lanjutnya, juga harus punya sikap yang bijaksana melihat situasi. "Saya minta Kapolda dan panglima beserta perangkatnya untuk berada di sekitar tempat-tempat yang mungkin bisa memancing sebuah hal yang tidak kita inginkan," katanya.
Menurutnya, situasi dan kondisi empat hari ini cukup melelahkan. Diharapkan, hari ini kondisinya sudah bisa mereda dan kembali normatif.
"Makassar, Sulsel ini jangan sampai kesannya terlalu seram, bukan lagi masalahnya di persoalan inti, tapi sudah bergeser ke psikologi masyarakat Indonesia yang melihat kita terlalu seram, terlalu panas," katanya.
Sebelum melaksanakan Salat Jumat, gubernur, Kapolda Sulsel dan Sulbar Irjen Pol Mudji Waluyo dan Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI M Nizam menggelar pertemuan membahas situasi keamanan daerah dan melakukan doa bersama.
Usai melaksanakan Salat Jumat, gubernur masih memantau situasi di Jalan Urip Sumiharjo atau tepat di depan kantor gubernur, di dalam kantor gubernur serta memberikan pengarahan kepada Satuan Polisi Pamong Praja.
(T.KR-RY/Y008)