Jakarta (ANTARA) - Lembaga Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei tingkat kepercayaan lembaga tinggi negara, di mana Polri berada dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya publik.
Hasil survei dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden dan "margin of error" kurang lebih 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen menyatakan 7,1 persen masyarakat sangat percaya dan 63,5 persen menyatakan percaya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan hasil survei tak membuat Polri lupa diri. Dengan tegas, ia mengatakan bahwa Polri akan terus menjadi lebih baik agar tetap menjadi lembaga negara yang dipercaya publik dan selalu melayani masyarakat.
"Ini menjadi motivasi bagi Polri untuk terus melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat sesuai dengan program Pak Kapolri, yaitu Polri yang Presisi," katanya.
Adapun sampel survei dipilih sepenuhnya secara acak ("probability sampling") dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat ("multistage random sampling"), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 122 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia. Survei dilakukan pada tanggal 10-17 April 2022.
Laporan survei menyajikan tren data dari hasil survei-survei nasional yang pernah dilakukan Charta Politika Indonesia sebelumnya.
Dedi menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.
"Terima kasih jika hasil survei menyatakan Polri menjadi tiga besar lembaga negara yang dipercaya publik," kata Dedi.