JFX Target Kontrak Kakao 60 Ribu Lot
Makassar (ANTARA News) - Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Future Exchange (JFX) menargetkan kontrak kakao yang diperdagangkan dalam bursa dapat menembus angka 60 ribu lot.
"Kami menargetkan pada 2012 kontrak kakao yang diperdagangkan dapat menembus 60 ribu lot," kata Presiden Direktur JFX Made Soekarwo di Makassar, Senin, melalui siaran pers pada serah terima fisik Kontrak Berjangka Kakao yang diperdagangkan di bursa untuk bulan kontrak Mei yang difasilitasi bersama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Pada April 2012, volume transaksi kontrak kakao di bursa tercatat sebesar 4.785 lot atau naik 14,28 persen. Ia, optimistis kontrak kakao akan semakin berkembang pada 2012.
Serah terima fisik antara PT Core Indonesia selaku penjual dan PT BT Cocoa Indonesia selaku pembeli yang dilaksanakan di gudang terdaftar di Makassar ini merupakan serah terima fisik pertama yang dilakukan sejak Kontrak Berjangka Kakao diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta pada Desember 2011.
"Jumlah biji kakao yang yang diserahterimakan sebanyak tiga lot atau 15 ton (satu kontainer) dan merupakan Kontrak Berjangka Kakao dengan "maturity date" yang jatuh pada Mei.
Sedangkan kualitas biji kakao yang ditransaksikan adalah jenis biji kakao kualitas tinggi yang telah difermentasikan," kata Direktur JFX Bihar Sakti Wibowo.
Serah terima fisik kakao ini membuktikan bahwa transaksi perdagangan di bursa JFX, khususnya kontrak kakao kini telah menjadi salah satu referensi harga bagi pelaku usaha kakao, baik pelaku usaha lokal maupun luar negeri.
Indonesia tercatat sebagai penghasil kakao nomor tiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi kakao nasional pada 2012 diperkirakan sebesar 450 ribu ton atau meningkat sekitar 15 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. (T.KR-RY/R007)
"Kami menargetkan pada 2012 kontrak kakao yang diperdagangkan dapat menembus 60 ribu lot," kata Presiden Direktur JFX Made Soekarwo di Makassar, Senin, melalui siaran pers pada serah terima fisik Kontrak Berjangka Kakao yang diperdagangkan di bursa untuk bulan kontrak Mei yang difasilitasi bersama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Pada April 2012, volume transaksi kontrak kakao di bursa tercatat sebesar 4.785 lot atau naik 14,28 persen. Ia, optimistis kontrak kakao akan semakin berkembang pada 2012.
Serah terima fisik antara PT Core Indonesia selaku penjual dan PT BT Cocoa Indonesia selaku pembeli yang dilaksanakan di gudang terdaftar di Makassar ini merupakan serah terima fisik pertama yang dilakukan sejak Kontrak Berjangka Kakao diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta pada Desember 2011.
"Jumlah biji kakao yang yang diserahterimakan sebanyak tiga lot atau 15 ton (satu kontainer) dan merupakan Kontrak Berjangka Kakao dengan "maturity date" yang jatuh pada Mei.
Sedangkan kualitas biji kakao yang ditransaksikan adalah jenis biji kakao kualitas tinggi yang telah difermentasikan," kata Direktur JFX Bihar Sakti Wibowo.
Serah terima fisik kakao ini membuktikan bahwa transaksi perdagangan di bursa JFX, khususnya kontrak kakao kini telah menjadi salah satu referensi harga bagi pelaku usaha kakao, baik pelaku usaha lokal maupun luar negeri.
Indonesia tercatat sebagai penghasil kakao nomor tiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi kakao nasional pada 2012 diperkirakan sebesar 450 ribu ton atau meningkat sekitar 15 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. (T.KR-RY/R007)