Kupang (ANTARA News) - Pendeta Semuel Viktor Niti STh mengatakan peringatan Kenaikan Yesus Kristus ke surga, tidak hanya dirayakan umat Kristiani dalam bentuk ibadah semata, tetapi telah diramu dengan apik dalam nuansa religi dan budaya sesuai tradisi masing-masing negara.
Di Jawa, misalnya, perayaan Kenaikan Yesus Kristus ke surga dalam bahasa Jawa, sehingga nuansa yang terasa dalam ibadat tersebut menjadi lebih khusuk, menarik dan unik," katanya di Kupang, Kamis.
Pendeta Semuel Viktor Niti STh mengemukakan pandangannya tersebut ketika ditanya soal tradisi perayaan Kenaikan Yesus Kristus dari aspek adat dan budaya oleh masing-masing negara.
Di Inggris, menurut dia, kenaikan Yesus Kristus ke surga tidak dijadikan oleh negara tersebut sebagai hari libur nasional.
"Anak-anak sekolah yang diliburkan, karena berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan hari raya tersebut," kata Pendeta Niti Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor), bagian barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Niti yang juga anggota DPRD NTT dari FPG itu mengatakan masyarakat di negara tersebut juga mengadakan berbagai kegiatan tradisional, seperti festival air dan menghiasi sumur serta menanam bersama.
Sementara, perayaan Kenaikan Yesus Kristus ke surga di Belanda, dijadikan sebagai hari libur nasional seperti di Indonesia, sehingga sering dimanfaatkan oleh pegawai pemerintah untuk mengambil cuti tahunan dan berlibur.
"Secara tradisional, warga pergi ke dalam kolam sebelum matahari terbit. Mereka kemudian berjalan kaki atau menari di tengah embun untuk keperluan penyembuhan dan pembersihan," ujarnya.
Di Jerman, kata Niti, perayaan Kenaikan Yesus Kristus ke surga justru dimanfaatkan untuk membagi penghargaan berupa "International Charlemagne Prize" kepada siapa saja yang memberikan kontribusi besar untuk kemanusiaan dan perdamaian, terutama komunitas Kristen di kawasan Eropa barat.
"Hari raya ini dikenang pula oleh beberapa wilayah di Jerman sebagai Hari Ayah atau Hari Laki-laki (Maennertag), karena pada hari itu banyak kelompok pria yang mengadakan aktivitas di luar ruangan," katanya menjelaskan.
Perayaan Kenaikan Yesus Kristus ke surga bagi umat Kristiani di Amerika, sangat bergantung pada fase bulan pada tahun tertentu, meski umumnya selalu jatuh pada hari Kamis. Beberapa gereja merayakannya pada hari Minggu di pekan yang sama.
Ia mengatakan banyak gereja-gereja Ortodoks Timur menghitung tanggal Paskah menurut kalender Julian, bukan kalender Gregorian seperti yang banyak digunakan gereja-gereja barat, sehingga hari raya itu biasanya terjadi setelah ibadat barat. (T.pso-084/L003)
Berita Terkait
Kominfo tidak bisa lihat data pengguna setelah PSE mendaftar
Minggu, 31 Juli 2022 15:49 Wib
Kominfo fasilitasi perusahaan rintisan lokal HiPajak dapatkan pendanaan asing
Rabu, 23 Maret 2022 16:23 Wib
Lima kementerian/lembaga berkolaborasi untuk efiesiensi pengelolaan pengaduan
Sabtu, 12 Februari 2022 8:32 Wib
Kominfo upayakan RUU Perlindungan Data Pribadi selesai secepatnya
Jumat, 2 Juli 2021 13:11 Wib
Kominfo targetkan 12 ribuan desa terjangkau sinyal 4G
Selasa, 25 Agustus 2020 12:06 Wib
Mengapa Indonesia perlu UU Perlindungan Data Pribadi?
Senin, 23 Desember 2019 21:10 Wib
Dana Tambahan tidak Bisa Diluncurkan Kembali
Rabu, 23 Oktober 2013 14:47 Wib
NTT Perketat Masuknya Telur Unggas Cegah H5N1
Senin, 24 Juni 2013 13:56 Wib