Makassar (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Dr dr Rahmat Latief mengatakan, Sulsel masih memerlukan tenaga apoteker karena jumlah yang ada belum sebanding dengan rasio resep.
"Tenaga apoteker di Sulsel yang kini mencapai sekitar 1.000 orang dan tersebar di 24 kabupaten/kota ini, belum cukup untuk melayani masyarakat," kata Rahmat di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, tenaga apoteker sangat diperlukan untuk kebutuhan rumah sakit, puskesmas maupun klinik, apotek dan praktik dokter.
Ia mengatakan, di daerah ini terdapat 423 unit puskesmas dan 210 puskesmas di antaranya berstatus sebagai puskesmas perawatan.
"Sesuai dengan PP Nomor 51 Tahun 2009, disyaratkan setiap puskesmas perawatan harus memiliki satu tenaga apoteker yang fungsional dan memiliki SK," katanya.
Kebutuhan tenaga apoteker, lanjut dia, ditentukan oleh rasio resep, pasien rawat inap dan tempat tidur di ruangan ICU.
Sebagai gambaran, rasio apoteker dan resep adalah satu banding 40 lembar resep, satu orang apoteker berbanding 34 pasien rawat inap dan satu apoteker berbanding 5-10 unit tempat tidur ICU.
Sementara tingkat kunjungan di rumah sakit, Rahmat yang pernah bertugas sekitar 10 tahun di RS Labuang Baji, Makassar, mengatakan, rata-rata 100 orang per hari. (T.S036/I007)
Berita Terkait
Pemprov Sulsel menggelar rakor operasi ketupat jelang mudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:00 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel berharap Analis KI terus berinovasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:39 Wib
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib
Bulog siapkan 20 ton beras dalam GPM di Kabupaten Bone
Rabu, 27 Maret 2024 20:43 Wib
PN Watansoppeng Sulsel vonis Caleg Gerindra melanggar aturan Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 20:40 Wib
KPU Sulsel menyiapkan strategi hadapi gugatan sengketa Pemilu
Rabu, 27 Maret 2024 19:21 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib