Ambon (ANTARA News) - Polda Maluku di Ambon, Jumat, menyerahkan 10 jenazah korban KM. Putri Ayu yang tenggelam pada Minggu (17/6) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru Selatan untuk dimakamkan.
Wakapolda Maluku, Kombes Pol. Herry Prastowo menyerahkan 10 jenazah kapal nahas yang berangkat dari pelabuhan Slamet Riyadi pada Sabtu (16/6) malam, sekitar pukul 21.30 WIT kepada Bupati Buru Selatan, Tagop Suharsono Soulissa.
Wakapolda menyatakan, tim identifikasi korban bencana (Disaster Victim Identification - DVI) menyarankan jenazah harus segera dimakamkan karena telah rusak dan menimbulkan bau tidak sedap sejak ditemukan pada awal pekan ini.
"Tim pun telah mengambil sampel darah dari keluarga korban guna mencocokkan dengan hasil uji DNA yang sedang diperiksa di Jakarta," ujarnya.
Sedangkan 10 jenazah lainnya telah diberikan nomor urut sehingga bila hasil uji DNA telah ada dan dicocokan dengan darah keluarga, maka bisa dipastikan identitas korban.
"Sebenarnya 12 jenazah disemayamkan di rumah sakit Bhayangkara, namun dua diantaranya memiliki bukti identitas tertanggung jawab sehingga telah diambil keluarga untuk dimakamkan," kata Wakapolda.
Bupati Buru Selatan Tagop Suharsono Soulissa menghaturkan terima kasih kepada semua komponen bangsa yang telah berkorban untuk pencarian korban kapal nahas tersebut.
"Saya atas nama pemerintah, masyarakat dan keluarga korban berterima kasih atas kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama anak bangsa Indonesia, kendati masih puluhan lainnya belum ditemukan," ujarnya.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Ambon, Maurits Lantu menyatakan kuburan sudah digali sejak Kamis (28/6) pagi.
"Saya dikoordinasikan untuk mengfasilitasi pemakaman di Ambon, makanya disepakati di TPU Islam Galunggung sehingga pemakaman merupakan kewenangan Pemkab Buru Selatan," katanya.
Sebenarnya pencarian korban telah dihentikan sejak 23 Juni 2012 , setelah pesawat Cassa milik TNI-AL landing di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Sabtu siang, menyusul pemantauan selama tiga hari tidak membuahkan hasil.
Namun, masyarakat pesisir pulau Kelang, Seram Bagian Barat (SBB) menemukan dua orang pada Minggu (24/6) maupun 10 lainnya Senin(25/6), makanya kantor SAR Ambon kembali membuka Posko di Waisala, Kabupaten setempat.
Korban yang hingga penutupan pencarian pada Sabtu (23/6) siang sebanyak 58 orang belum ditemukan, sedangkan 12 lainnya selamat. Padahal dalam manifes hanya 27 penumpang.
Data jumlah penumpang maupun ABK KM Putri Ayu masih simpang siur. Kantor SAR Ambon saat klarifikasi tertanggal 19 Juni 2012 menyebutkan penumpang 60 orang dan ABK 12 orang, namun data terakhir menyebutkan selamat 12 dan belum ditemukan 58 orang. (T.L005/Y008)
Berita Terkait
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Polisi sebut tiga warga tewas karena keracunan ikan buntal di Saparua Maluku
Rabu, 6 Maret 2024 15:35 Wib
KPK panggil dua personel TNI ajudan Abdul Ghani Kasuba terkait kasus dugaan korupsi
Senin, 4 Maret 2024 11:17 Wib
Gempa magnitudo 5,4 yang mengguncang Maluku dipicu pergeseran lempeng
Selasa, 27 Februari 2024 6:31 Wib
Basarnas: Seluruh korban Heli Bell jatuh dapat dievakuasi
Rabu, 21 Februari 2024 17:27 Wib
Cuaca jadi penentu pencarian helikopter Bell 429 PK-WSW yang hilang di Halmahera
Rabu, 21 Februari 2024 7:39 Wib
BMKG: Gempa bermagnitudo 5,3 guncang Maluku
Selasa, 13 Februari 2024 7:01 Wib
Gempa bermagnitudo 5.1 guncang Maluku Tengah, tidak berpotensi tsunami
Jumat, 9 Februari 2024 6:39 Wib