Makassar (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel menggelar rapat koordinasi guna membahas langkah-langkah antisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
Rapat koordinasi itu digelar secara virtual dan luring di Makassar, Rabu, yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Abdul Hayat Gani mengatakan perlu kehati-hatian dalam menerima maupun mengirim hewan setelah adanya edaran menteri terkait Foot and Mouth Disease (FMD) di beberapa provinsi di Indonesia.
"Ini adalah tugas yang dilakukan antara seluruh daerah yang ada di Indonesia. Maka saatnya sekarang, secara simultan kepala daerah sama-sama fokus menghadapi masalah ini," ujar Abdul Hayat saat memimpin rapat tersebut.
Pada kesempatan tersebut, ia memberikan kesempatan kepada Bupati Bone, Bupati Sinjai dan Wali Kota Palopo untuk menyampaikan kendala soal kebutuhan hewan kurban di daerah masing-masing.
Sementara itu, Asisten Operasional (Asops) Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Agustatius Sitepu yang mewakili Pangdam Hasanuddin menyampaikan bahwa menghadapi kasus seperti virus khusus hewan merupakan tanggung jawab moral bagi semua pihak, termasuk TNI dalam mengawal langkah-langkah antisipasinya.
"Jadi kami dari Kodam siap membantu untuk bagaimana menyambut Hari Raya Idhul Adha," ujarnya.
Dia menjelaskan banyak fakta di masyarakat yang memiliki sapi adalah masyarakat yang menggantungkan harapan dan nasibnya lewat sapi, kerbau dan kambing peliharaan. Apalagi, bisa jadi masyarakat memelihara hewan tersebut untuk biaya kuliah anaknya atau untuk kebutuhan lainnya.
"Ini adalah tanggung jawab moral kita, kalau ada hewan yang terjangkit. Jadi kami juga menyampaikan jangan sampai ada hewan peliharaan masyarakat yang satu-satunya dan bisa jadi itu untuk biaya kuliah anaknya," harapnya.
Sementara, Karo OPS Polda Sulsel Kombes Pol Abdul Rizal menyampaikan bahwa pihak kepolisian sudah melakukan pemantauan dan menyiapkan pos-pos keamanan khusus untuk Hari Raya Idul Adha.
"Izin menyampaikan, kami sudah menyiapkan pos-pos keamanan khusus untuk setiap perbatasan dan ada juga titik lainnya," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asintel Kejati Sulsel Dr Yosta Komi mengajak stakeholders untuk sama-sama menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat terkait dengan virus hewan.
Menurut dia, kerja Dinas Kominfo menjadi penunjang penyebaran informasi yang akurat untuk dikonsumsi masyarakat umum. Apalagi informasi terkait perbedaan hari pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
"Mari kita sama-sama Kominfo untuk melihat bagaimana perbedaan informasi terkait perbedaan Hari Raya Idul Adha. Kita semua sama-sama bekerja, mudah-mudahan tidak ada masalah untuk persiapan penyambutan Hari Raya Idul Adha," ujarnya.