Makassar (ANTARA) - Petani Buah Naga asal Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Lukman mengakui pendapatannya meningkat berkat program PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) bertajuk 'Cahaya untuk Sang Naga'.
Program ini merupakan wujud komitmen untuk terus mendorong Electrifying Agriculture melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang memberikan bantuan senilai Rp70 juta dalam bentuk 500 bohlam kepada petani guna meningkatkan produktivitas buah naga di Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Senin, salah satu petani buah naga yang tersentuh bantuan itu adalah Lukman. Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe ini berhasil menerangi sebagian dari kebun buah naga miliknya.
Biasanya, Lukman menerangi kebun buah naganya sekitar 8 hingga 9 jam per hari selama 20 hari setiap bulan, yaitu pada periode Mei hingga Agustus setiap tahun saat musim panen usai.
Selama periode tersebut, Lukman biasanya membayar biaya listrik senilai Rp12 juta.
Biaya operasional untuk menerangi kebun buah naga miliknya itu tidak seberapa, karena dengan bantuan ratusan bohlam yang diberikan PLN, ia bisa panen buah naga hingga empat kali di luar musim. Ia pun bisa mendapatkan keuntungan berlipat.
“Per kilo harga buah naga lebih mahal di luar musim karena produksi kurang. Hanya saya saja yang bisa panen karena pakai bohlam. Harganya bisa sampai Rp20 ribu ke atas. Sedangkan kalau musim hanya Rp10 ribuan saja,” ujar Lukman.
Ia mengatakan sebelum mendapatkan bantuan bohlam, panen hanya bisa mencapai 200 kg di luar musim puncak dengan pendapatan maksimal Rp4 jutaan saja.
Sementara berkat terang bohlam dari PLN, Lukman mengaku bisa panen di luar musim. Satu kali panen bisa menghasilkan 500 hingga 700 kilogram buah naga dengan pendapatan sekitar Rp10 - 14 juta lebih.
Sehingga Lukman mampu memperoleh total keuntungan sekitar Rp40-56 juta per di luar musim karena mampu melakukan panen hingga empat kali berkat bohlam.
"Dengan pendapatan ini, saya bersyukur karen berhasil membiayai pendidikan anak pertama saya hingga lulus S2 di Kota Makassar," ujarnya.
Pria berusia 53 tahun itu memiliki luas kebun buah naga sekitar 1 hektar yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga.
Menurut Lukman, saat musim panen yang berlangsung Oktober sampai April setiap tahun, biasanya ia memanen hingga 5 ton buah naga setiap bulan. Harganya sekitar Rp10 ribuan per kilogram (kg).
"Musim panen raya itu mulai Oktober sampai April, saat panen setiap bulan bisa dapat 5 ton. Saya antar sendiri ke Makassar yang selanjutnya akan dikirim ke Malaysia," urai pria kelahiran tahun 1970 ini.
Meski demikian, saat musim panen usai, kebun buah naga milik Lukman tidak produktif sehingga sumber penghasilan utamanya pun terhenti.
"Sebuah kesyukuran karena lewat program PLN, kebun kami bisa produktif dengan keuntungan berlipat. Karena hasil penjualan buah naga di waktu bukan musim, tentu berkali lipat dari harga biasanya," kata dia.
Buah naga menjadi salah satu yang paling diminati masyarakat Indonesia. Tidak hanya karena memiliki tekstur lembut dan rasa manis, tapi juga kandungan nutrisi buah naga yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil buah naga. Ada banyak wilayah berpotensi untuk dijadikan sebagai lokasi untuk berkebun buah naga. Salah satunya Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di kabupaten yang dijuluki Bumi Panrita Kitta itu, buah naga tumbuh subur pada periode September hingga April, sehingga menjadi ladang rupiah bagi masyarakat.
Berita Terkait
PLN dukung pengentasan kemiskinan melalui program EA
Rabu, 7 Februari 2024 11:17 Wib
Ribuan petani di Sulselrabar menikmati manfaat Program EA PLN
Senin, 15 Januari 2024 0:14 Wib
Sejumlah petani Sulsel untung berkali lipat saat menggunakan listrik PLN
Selasa, 8 Agustus 2023 3:53 Wib
PLN bangun empat SPKLU di Sulawesi Selatan
Kamis, 11 Mei 2023 20:14 Wib
Petani bawang Enrekang hemat operasional hingga 75 persen gunakan listrik PLN
Kamis, 27 April 2023 18:36 Wib
Peternak ayam di Gowa hemat 30 persen berkat menggunakan listrik PLN
Jumat, 24 Februari 2023 11:05 Wib
PLN catat realisasi konsumsi listrik capai 9,54 tWh di Sulselrabar selama 2022
Kamis, 9 Februari 2023 6:20 Wib
PLN terapkan program listrik pertanian 27 desa di Bone dan Wajo
Rabu, 2 November 2022 21:03 Wib