PLN realisasikan 3.860 sambungan listrik di Sulsel terkait program BPBL Kementerian ESDM
Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) merealisasikan 3.860 sambungan listrik bagi masyarakat Sulawesi Selatan melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sambungan listrik gratis ini ditujukan kepada masyarakat di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan listrik rumah tangga tidak mampu di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan keterangan rilis yang diterima di Makassar, Senin, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni Desa Mattirotasi, Kabupaten Maros, dan Desa Tancung, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan sambungan listrik gratis dan perhatiannya kepada warga di Desa Tancung.
“Sebagai perwakilan warga Desa Tancung, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan sambungan listrik gratis dan perhatiannya kepada masyarakat,” ujar Amran Mahmud.
Amran berharap 3.000 warga di Desa Tancung yang belum berlistrik dapat menikmati listrik gratis dari Kementrian ESDM program BPBL, agar bisa meningkatkan kesejahteraan serta perekonomian warga setempat.
“Kami berharap mudah-mudahan dua tahun lagi, 3.000 warga di Desa Tancung yang belum berlistrik bisa segera dituntaskan. Supaya tidak ada lagi masyarakat Wajo yg tidak memiliki listrik,” tambahnya.
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80.000 rumah tangga tersentuh Program BPBL yang tersebar di Indonesia.
Bagi masyarakat yang terdaftar dalam DTKS atau yang berada di daerah 3T menjadi sasaran program BPBL melalui APBN Tahun Anggaran 2022.
Dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) menuju 100 persen.
Tercatat saat ini, Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 99,81 persen.
Perwakilan penerima Program BPBL di Kabupaten Wajo bernama Norma mengucapkan terimakasih atas sambungan listrik gratis dari Program BPBL.
“Saya merasa bahagia menerima bantuan listrik gratis, terimakasih kepada Kementrian (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan,” ujar Norma, yang berprofesi sebagai penenun di Desa Tancung.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar mengapresiasi sinergi dan dukungan dari stakeholders dalam penyaluran sambungan listrik pada program BPBL.
“Terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas semua pihak yang membantu proses penyalaan listrik dan untuk 3.000 warga desa Tancung yang belum mendapatkan akses listrik, Insyallah tahun 2024 bisa 100 persen,” ujar Wanhar.
Sambungan listrik gratis ini ditujukan kepada masyarakat di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan listrik rumah tangga tidak mampu di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan keterangan rilis yang diterima di Makassar, Senin, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni Desa Mattirotasi, Kabupaten Maros, dan Desa Tancung, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan sambungan listrik gratis dan perhatiannya kepada warga di Desa Tancung.
“Sebagai perwakilan warga Desa Tancung, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan sambungan listrik gratis dan perhatiannya kepada masyarakat,” ujar Amran Mahmud.
Amran berharap 3.000 warga di Desa Tancung yang belum berlistrik dapat menikmati listrik gratis dari Kementrian ESDM program BPBL, agar bisa meningkatkan kesejahteraan serta perekonomian warga setempat.
“Kami berharap mudah-mudahan dua tahun lagi, 3.000 warga di Desa Tancung yang belum berlistrik bisa segera dituntaskan. Supaya tidak ada lagi masyarakat Wajo yg tidak memiliki listrik,” tambahnya.
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80.000 rumah tangga tersentuh Program BPBL yang tersebar di Indonesia.
Bagi masyarakat yang terdaftar dalam DTKS atau yang berada di daerah 3T menjadi sasaran program BPBL melalui APBN Tahun Anggaran 2022.
Dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) menuju 100 persen.
Tercatat saat ini, Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 99,81 persen.
Perwakilan penerima Program BPBL di Kabupaten Wajo bernama Norma mengucapkan terimakasih atas sambungan listrik gratis dari Program BPBL.
“Saya merasa bahagia menerima bantuan listrik gratis, terimakasih kepada Kementrian (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan,” ujar Norma, yang berprofesi sebagai penenun di Desa Tancung.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar mengapresiasi sinergi dan dukungan dari stakeholders dalam penyaluran sambungan listrik pada program BPBL.
“Terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas semua pihak yang membantu proses penyalaan listrik dan untuk 3.000 warga desa Tancung yang belum mendapatkan akses listrik, Insyallah tahun 2024 bisa 100 persen,” ujar Wanhar.