DPRD Sulsel : Kelanjutan pembangunan Stadion Mattoangin Makassar sulit terealisasi
Makassar (ANTARA) - Sejumlah anggota Komisi E Bidang Pembangunan, DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan kelanjutan pembangunan Stadion Andi Matalatta eks Mattoangin akan sulit terealisasi usai dibongkar, kendati ada alokasi anggaran senilai Rp69 miliar namun tidak dipergunakan.
"Ada anggaran tapi tidak digunakan. Apakah bisa selesai tahun depan kalau tidak dikerjakan. Apalagi, sisa periode gubernur tinggal setahun. Sedangkan masyarakat sangat merindukan stadion dibangun kembali. Ini tentu sangat ironis," ujar anggota Komisi E, Risfayanti Muin saat rapat bersama Dispora Sulsel di Makassar, Jumat.
Menurut dia, anggaran yang tersedia tersebut bila tidak direalisasikan, maka akan kembali atau masuk sebagai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran APBD.
Anggota dewan lainnya, Selle KS Dalle menambahkan, pihaknya sangsi pembangunan stadion kebanggaan masyarakat Sulsel itu akan terealisasi hingga masa jabatan gubernur berakhir. Selain itu, tidak ada kejelasan penyampaian kapan stadion itu dimulai pengerjaannya.
"Kenapa tidak dari awal stadion ini dibangun dengan sistem multiyear atau secara bertahap. Andaikan skema dana PEN digunakan, maka ini sudah jalan. Tapi, skemanya terus berubah-ubah dan tidak ada kejelasan sampai sekarang," ungkap Selle.
Legislator Fraksi Demokrat ini menilai, setelah penetapan KUA PPAS APBD 2022, akan sangat berat terlaksana baik dari segi anggaran, waktu, serta proses kualifikasinya. "Ini adalah kesempatan emas bahkan telah disiapkan anggaran, tapi dilewatkan begitu saja, sehingga terkesan tidak ada keseriusan membangun kembali stadion itu," katanya.
Anggota lainnya Rusdin Tabi menyatakan, dari jawaban Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dibacakan Sekda dalam pandangan umum fraksi di DPRD menyampaikan akan tetap membangun stadion, tapi akan lebih hati-hati karena masih bermasalah hukum.
"Tetapi jawaban itu tidak sinkron dengan kondisi saat ini. Kadispora menjelaskan target pembangunan dimulai Juli-Agustus 2022, tapi sampai sekarang tidak realisasi. Mana yang betul ini, karena bahasanya tidak pas dengan pernyataan Gubernur," papar mantan Ketua Komisi E ini menekankan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Sulsel Andi Arwin Azis dalam rapat itu berdalih, pihaknya telah memasukkan dokumen tender ke Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk proyek stadion pada 15 Juli 2022. Namun sampai sekarang belum ada jawaban.
"Sudah kita desak terus, tapi belum ada jawaban. Mungkin karena prinsip kehati-hatian itu tadi yang menjadi pengaruh kelanjutan pembangunan stadion. Sampai saat ini memang belum ada kelanjutannya. Saya pribadi sangat menginginkan pembangunan cepat terlaksana," katanya menjawab pertanyaan dewan.
"Ada anggaran tapi tidak digunakan. Apakah bisa selesai tahun depan kalau tidak dikerjakan. Apalagi, sisa periode gubernur tinggal setahun. Sedangkan masyarakat sangat merindukan stadion dibangun kembali. Ini tentu sangat ironis," ujar anggota Komisi E, Risfayanti Muin saat rapat bersama Dispora Sulsel di Makassar, Jumat.
Menurut dia, anggaran yang tersedia tersebut bila tidak direalisasikan, maka akan kembali atau masuk sebagai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran APBD.
Anggota dewan lainnya, Selle KS Dalle menambahkan, pihaknya sangsi pembangunan stadion kebanggaan masyarakat Sulsel itu akan terealisasi hingga masa jabatan gubernur berakhir. Selain itu, tidak ada kejelasan penyampaian kapan stadion itu dimulai pengerjaannya.
"Kenapa tidak dari awal stadion ini dibangun dengan sistem multiyear atau secara bertahap. Andaikan skema dana PEN digunakan, maka ini sudah jalan. Tapi, skemanya terus berubah-ubah dan tidak ada kejelasan sampai sekarang," ungkap Selle.
Legislator Fraksi Demokrat ini menilai, setelah penetapan KUA PPAS APBD 2022, akan sangat berat terlaksana baik dari segi anggaran, waktu, serta proses kualifikasinya. "Ini adalah kesempatan emas bahkan telah disiapkan anggaran, tapi dilewatkan begitu saja, sehingga terkesan tidak ada keseriusan membangun kembali stadion itu," katanya.
Anggota lainnya Rusdin Tabi menyatakan, dari jawaban Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dibacakan Sekda dalam pandangan umum fraksi di DPRD menyampaikan akan tetap membangun stadion, tapi akan lebih hati-hati karena masih bermasalah hukum.
"Tetapi jawaban itu tidak sinkron dengan kondisi saat ini. Kadispora menjelaskan target pembangunan dimulai Juli-Agustus 2022, tapi sampai sekarang tidak realisasi. Mana yang betul ini, karena bahasanya tidak pas dengan pernyataan Gubernur," papar mantan Ketua Komisi E ini menekankan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Sulsel Andi Arwin Azis dalam rapat itu berdalih, pihaknya telah memasukkan dokumen tender ke Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk proyek stadion pada 15 Juli 2022. Namun sampai sekarang belum ada jawaban.
"Sudah kita desak terus, tapi belum ada jawaban. Mungkin karena prinsip kehati-hatian itu tadi yang menjadi pengaruh kelanjutan pembangunan stadion. Sampai saat ini memang belum ada kelanjutannya. Saya pribadi sangat menginginkan pembangunan cepat terlaksana," katanya menjawab pertanyaan dewan.