"Dana investasi yang disiapkan negara China sebagai investor pembangunan PLTA Karama di Mamuju, mencapai 1.5 miliar dollar," kata Gubernur Sulbar pada acara pertemuan Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I (Sulawesi Maluku dan Papua) dengan Pemprov Sulbar di Mamuju, Sabtu.
"Saat ini pembangunan PLTA Karama sementara terus disosialisasikan kepada masyarakat di Kecamatan Kalumpang dan Kecamatan Bonehau mengenai rencana pembangunan PLTA yang akan menjadi proyek mega raksasa di Sulbar itu,"katanya.
Menurut dia, pembangunan PLTA Karama direncanakan akan dibangun pada tahun 2013 dengan kekuatan 300 megawatt.
Gubernur mengatakan, dalam membangun proyek itu pemerintah akan memperhatikan setiap aspirasi masyarakat yang ada di Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang dan berjanji investasi yang akan dijalankan di Pemerintah itu tidak akan menghilangkan kearifan lokal masyarakat dan akan dibangun dengan ramah lingkungan.
"Pembangunan PLTA Karama akan dijadikan investasi yang menghargai kearifan lokal dengan tidak menghilangkan budaya masyarakat setempat, kalau investasi itu ternyata kemudian berdasarkan kajian merugikan masyarakat karena merusak lingkungan dan merusak kondisi sosial ekonomi masyarakat maka proyek itu tidak akan dilanjutkan," katanya.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar, telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk melakukan kajian rencana pembangunan PLTA Karama oleh investor China itu.
Ia berharap ketika pembangunan PLTA Karama berhasil diwujudkan akan membawa pertumbuhan ekonomi di Sulbar dengan dimulainya pembangunan industri yang didukung kesiapan kebutuhan listrik yang selama ini menjadi kendala melaksanakan pembangunan di Sulbar pada sektor industri. (T.KR-MFH/I006)