Gorontalo (ANTARA News) - Puluhan pelajar sekolah dasar serta para orangtua maupun wali murid tampak histeris saat melihat gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 54 Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Gorontalo dibongkar, Jumat.
Puluhan murid SD dan orangtuanya tidak mampu berbuat apa-apa saat aksi tersebut karena pembongkaran gedung sekolah yang telah dibeli PT. Pelindo Gorontalo itu menggunakan satu unit alat berat serta dikawal 250 aparat kepolisian.
Para murid dan walinya, sontak menangis dan menjerit histeris begitu alat berat itu meruntuhkan atap dan dinding sekolah itu.
"Pembongkaran gedung sekolah ini dilakukan sepihak tanpa persetujuan kami," ujar Cici, salah satu wali murid sambil berurai air mata.
Kapolres Kota Gorontalo, Ajun Komisaris Besar (Pol) Andry Triapoetra, mengatakan pihaknya hanya melakukan pengamanan, sedang hak eksekusi ada di tangan Pelindo.
Tidak ada korban jiwa atau terluka pada aksi eksekusi tersebut.
Sebelumnya, gedung sekolah itu sempat dipasangi pita polisi, pasca terjadi bentrok antara warga yang menolak pembongkaran dan buruh pelabuhan yang pro pembongkaran.
Gedung SDN 54 telah dibeli oleh PT. Pelindo dari Pemerintah daerah Kota Gorontalo sebesar 2,3 miliar rupiah pada tahun 2011 lalu.
Sebagai gantinya, Pemerintah daerah membangun sekolah baru, namun belum selesai pengerjaannya, hingga par murid pun dipaksa menempati sebuah kelas di bekas gudang pabrik gula, tak jauh dari sekolah mereka.
Hal tersebut membuat sebagian orang tua siswa keberatan, menurut mereka gedung sekolah darurat itu tidak layak jadi tempat belajar mengajar, merekapun memilih bertahan di gedung sekolah lama, menolak direlokasi.
(T.KR-SHS/I014)