Kisah sukses Ketua DPRD Sulbar

Mamuju, (Antara Sulsel) - Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, H Hamzah Hapati Hasan, mengharuskan seluruh PNS di daerahnya untuk memperdalam ilmunya sehingga benar-benar memiliki kompetensi yang layak sebagai abdi negara yang baik.

"Saya inginkan agar PNS di Sulbar tetap menuntut ilmu setinggi-tingginya agar memiliki kompetensi yang layak diperhitungkan dan memiliki daya saing yang tinggi," kata Hamzah saat memberikan kuliah umum dihadapan 175 peserta Diklat Pra Jabatan CPNS Pemprov Sulbar angkatan III di Makassar, Minggu.

Dia mengharuskan para PNS khususnya yang baru saja berstatus sebagai PNS agar mendapatkan tugas belajar dan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurutnya, peserta Diklat CPNS harus memanfaatkan kegiatan ini sehingga setelah berstatus resmi PNS mampu mengamalkan apa yang didapatkan selama proses pra jabatan.

"Minimal PNS itu idealnya sarjana agar kualitas kerja saudara-saudara yang lebih baik. Sedangkan yang sudah sarjana harus lanjutkan pendidikan lagi menjadi magister. Saya akan perjuangkan agar anda semua bisa dapat mengikuti tugas belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Nanti kita akan perjuangkan anggarannya," kata Hamzah.

Tetapi, tambah Hamzah, tentu saja tugas belajarnya diadakan secara bertahap, tidak mungkin semuanya bisa langsung mengikuti tugas belajar secara bersamaan.

Tugas belajar tersebut diprioritaskan kepada PNS yang belum sarjana. Seperti para peserta Diklat pra jabatan angkatan III ini yang merupakan golongan II yang masuk dengan menggunakan ijazah SMA atau sederajat.

"Agar bisa secepatnya menjadi golongan III, maka harus memiliki ijazah sarjana," katanya.

Untuk menambah motivasi para CPNS tersebut, maka Sekretaris Partai Golkar Sulbar ini menceritakan pengalaman hidupnya dan perjalanannya dalam meniti karier mulai dari bawah hingga menjadi ketua DPRD, termasuk peranannya dalam mewujudkan terbentuknya Provinsi Sulbar.

"Saya juga dulu sama dengan anda semua. Saya juga jadi PNS dari golongan II. Saya masuk PNS sekitar tahun 1985 dan langsung ditempatkan di Kabupaten Majene. Tapi, tahun 1997 saya melakukan lompatan cukup jauh dalam perjalanan karier saya dengan menjadi anggota DPRD Sulsel," katanya.

Saat itu, ujar dia, dirinya masih PNS golongan II C, lalu tiba-tiba menjadi anggota dewan yang disetarakan dengan eselon II dan pangkatnya golongan IV B. Ini merupakan perubahan nasib dan perjalanan karier yang luar biasa.

Selain bercerita tentang perjalanan kariernya, Hamzah juga memaparkan tentang obsesinya terhadap Sulbar ke depan.

Dia sangat berharap agar semua calon pemimpin Sulbar ke depan tidak saling menjatuhkan satu sama lain, malah sebaliknya harus saling mendukung menjunjung tinggi semangat kebersamaan demi kemajuan pembangunan di Sulbar dan kesejahteraan masyarakatnya.

"Kalau ada yang tanya saya mau jadi gubernur, saya jawab tidak. Tapi, saya jawab kalau saya mau jadi menteri. Supaya kalau tidak bisa jadi menteri, jatuh-jatuhnya turun ke gubernur. Jadi, kalau kita punya cita-cita harus setinggi-tingginya, agar kita punya motivasi yang tinggi untuk mencapainya. Jadi, jika cita-cita yang tinggi tersebut tidak tercapai, maka paling tidak cita-cita kedua bisa tercapai," kata Hamzah.

Hamzah yang juga Ketua Karang Taruna Sulbar ini mengemukakan jika prinsipnya dalam menjalani hidup adalah seperti air yaitu mengalir dengan tenang sesuai arah jalur air.

"Jika ada batu, maka air itu akan berbelok menghindari baru tersebut. Tapi, air tidak boleh disumbat atau dibendung karena dia akan menghancurkan semua yang menjadi penghambatnya itu," katanya.