Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa Moskow tidak akan membiarkan penyelidikan nasional atas ledakan yang merusak pipa gas Nord Stream "lepas kendali".
Berbicara dalam konferensi pers dengan Menlu Nikaragua Denis Moncada di Moskow, Kamis (30/3), Lavrov mengatakan Rusia menyadari kemampuan Barat untuk berbohong dan ketidakmampuan untuk bernegosiasi.
Menurut dia, negara-negara Barat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertindak dengan cara tertentu dan sebuah penyelidikan yang tidak memihak terhadap kasus Nord Stream tidak disetujui.
“Memang, itu adalah tontonan yang menarik, instruktif, dan informatif tentang bagaimana negara-negara Barat keluar, menghindari pertemuan Dewan Keamanan (PBB) hanya untuk tidak menyetujui instruksi kepada sekretaris jenderal untuk mengatur penyelidikan yang tidak memihak, objektif, dan transparan terhadap serangan teroris yang jelas dilakukan terhadap pipa gas Nord Stream. Semua orang tahu bahwa ini adalah serangan teroris," kata Lavrov.
Otoritas Jerman, Swedia, dan Denmark sedang menyelidiki ledakan bawah laut yang memicu kebocoran pada dua pipa Nord Stream di Laut Baltik pada September 2022.
Rusia menyerukan penyelidikan internasional yang dipimpin PBB atas sabotase pipa gas tersebut dan untuk mengidentifikasi siapa yang harus disalahkan, tetapi permintaan itu tidak didukung oleh Dewan Keamanan.
Hanya Rusia, China, dan Brazil yang memberikan suara mendukung rancangan resolusi sementara 12 anggota dewan lainnya abstain.
Sedikitnya sembilan suara pendukung diperlukan untuk meloloskan rancangan resolusi di badan beranggotakan 15 negara itu.
Sumber: Anadolu
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lavrov: Rusia akan kawal penyelidikan ledakan pipa gas Nord Stream
Berita Terkait

Menlu : Hibah vaksin menunjukkan semangat solidaritas Indonesia-Nigeria
Senin, 29 Mei 2023 11:57 Wib

Australia akan bantu memperkuat keamanan maritim Filipina
Jumat, 19 Mei 2023 11:48 Wib

Menlu menyoroti besarnya dampak TPPO dalam kasus "online scam"
Sabtu, 6 Mei 2023 8:08 Wib

Menlu: 955 WNI sudah dievakuasi dari Sudan
Jumat, 5 Mei 2023 18:11 Wib

Menlu: Sampai 1 Mei sudah 949 WNI dievakuasi dari Sudan
Selasa, 2 Mei 2023 11:33 Wib

Menlu Rusia sebut upaya Barat untuk mengisolasi Moskow tidak akan pernah berhasil
Sabtu, 29 April 2023 21:13 Wib

Menlu : 385 WNI dievakuasi dari Sudan telah tiba di Indonesia
Jumat, 28 April 2023 9:22 Wib

Menlu Rusia : Konflik Palestina dengan Israel capai puncak ketegangan
Rabu, 26 April 2023 12:30 Wib