Kupang (ANTARA Sulsel) - Mantan Ketua Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur, Johanes Tubahelan menilai, Polisi tidak sigap dalam kasus di Sumba Barat Darah (SBD) yang menyebabkan sejumlah warga tewas.
Jika Polisi sudah melakukan antisipasi secara dini, maka kemungkinan jatuhnya korban jiwa bisa dihindari, kata Johanes Tubahelan yang juga pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana), di Kupang, Rabu terkait pertikaian di SBD yang menimbulkan korban jiwa.
Menurut dia, Polisi mestinya sudah mengambil langkah antisipasi, karena selama proses pelaksanaan Pilkada, sudah ada potensi konflik antarpara pendukung masing-masing pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.
Dalam pelaksanaan pleno rekapitulasi dan penetapan pasangan calon terpilih pada 9 Agustus 2013 misalnya, para pendukung salah satu pasangan calon menebarkan ancaman pembunuhan terhadap para anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jadi potensi konflik itu memang sudah ada, tetapi saya melihat Polisi tidak sigap. Kalau Polisi sigap dan menyiapkan langkah antisipasi awal, maka korban meninggal dua bisa dihindari," kata Johanes Tubahelan.
Johanes Tubahelan juga meminta aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan secara transparan, dan menyampaikan kepada publik secara jujur tentang jumlah korban tewas dalam pertikaian antarwarga di Sumba Barat Daya selama tiga hari sejak Sabtu (30/8) sampai (1/9).
Informasi ini penting untuk menjawab kesimpangsiuran informasi yang beredar luas, mengenai jumlah korban tewas dalam pertikaian antarwarga di wilayah itu, katanya.
Pertikaian antarwarga itu sebagai bentuk reaksi ketidakpuasan para pendukung pasangan Kornelis Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto terhadap hasil Pilkada, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Pertikaian itu tidak saja menyebabkan jatuhnya korban jiwa, tetapi belasan rumah warga ikut dibakar dan terjadi penjarahan di mana-mana, saat warga meninggalkan rumah-rumah mereka untuk mencari perlindungan.
Situasi mulai tenang setelah Uskup Weetebula, Sumba, Mgr. Edmund Woga mengajak para calon bupati dan wakil bupati untuk duduk bersama pada Senin (2/9), dan sepakat untuk turun sama-sama ke lapangan menenangkan para pendukung masing-masing. E.S. Syafei
Berita Terkait
DPRD Sulsel anggarkan dana aspirasi Rp100 miliar untuk infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 9:25 Wib
KPU RI kaget Hambaliee mundur sebagai Ketua KPU Makassar
Selasa, 23 April 2024 19:27 Wib
MA menetapkan Suharto sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial
Selasa, 23 April 2024 13:05 Wib
KPU Sulsel membuka perekrutan petugas ad hoc Pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Ketua MK pimpin sidang putusan PHPU Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 10:52 Wib
MK klarifikasi soal Anwar Usman masih menggunakan fasilitas Ketua MK
Minggu, 21 April 2024 18:39 Wib
Kuasa Hukum korban dugaan asusila baru laporkan Hasyim Asy'ari ke DKPP RI
Jumat, 19 April 2024 17:51 Wib
Ketua DPD II Lutra mendukung Airlangga kembali pimpin Golkar
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib