Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar berkomitmen mendukung pengembangan musisi dan desainer lokal dengan menyeimbangkan peserta profesional baik tingkat nasional maupun internasional pada helatan Makassar International Eight Festival and Forum (F8).
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar Mohammad Roem di Makassar, Minggu, mengatakan, kehadiran peserta profesional untuk menarik pengunjung agar berdatangan ke lokasi kegiatan.
"Pengunjung banyak yang memberikan apresiasi kepada musisi dan desainer lokal karena ternyata karyanya sangat bagus," ujarnya.
Pada panggung fusion music Makassar International Eight Festival and Forum (F8) tidak hanya menampilkan musisi papan atas seperti Slank, Maliq D'essentials, Ipang, Govinda dan lainnya.
Musisi lokal seperti SKA with Klasik, The Joeys, Ren Project feat Yunita juga tampil di hadapan ribuan pengunjung F8 Makassar.
Jebolan Indonesian Idol 2014 mewakili Makassar dengan nama lengkap Yunita Nursetia Tongke mengucapkan terima kepada pihak F8 karena telah mendukung musisi-musisi lokal.
"Terima kasih kepada F8 Makassar karena telah mengapresiasi musisi-musisi lokal," kata Yunita di sela-sela penampilannya di Zona 2 Panggung Fusion Music F8 Makassar.
Yunita bersama Ren Project tampil menyanyikan beberapa lagu hits di malam terakhir gelaran itu.
Aksi panggung keduanya berhasil menghipnotis pengunjung F8 Makassar. Apalagi ketika Yunita menyanyikan lagu Putri Ariani Loneliness yang viral usai dinyanyikan di panggung America's Got Talent.
Selain lagu Loneliness, pengunjung juga dibuat kagum saat keduanya menyanyikan lagu She's Gone yang dipopulerkan Steelheart dan lagu Keane 'Somewhere Only We Know'.
Selain di panggung fusion music, band-band lokal juga diberi ruang manggung di zona F8. Seperti malam ini di zona 1 ada penampilan dari band The Mrcy's.
Selain karya-karya dari mancanegara, karya lokal Makassar juga mendapat apresiasi seperti yang ditampilkan desainer dari Asosiasi IFC Tia Hidayat dengan 12 model terdiri atas laki-laki dan perempuan mengenakan busana muslimah hitam hingga mata kaki dipadukan dengan kain tenun sutera berwarna merah, hijau, dan kuning.
Juga tiga desainer dari Asosiasi APPMI Sulawesi selatan yaitu Mimi Nasution, Itja Ahmad, dan Irwandi dengan ragam karya busana seperti busana muslimah, gaun pesta, hingga busana pria yang dipadukan dengan corak lontara di atas kain silk, terdapat pula kombinasi sutera yang memberi kesan kentalnya etnik fashion Kota Makassar.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menambahkan, event F8 tahun ini jauh lebih semarak dari tahun lalu. Selain dihibur oleh band papan atas seperti Cokelat dan Slank, event F8 ini juga melibatkan sebelas negara yakni Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Philipina, Jepang, Malaysia, Prancis, Australia, Portugal, dan India.
Bahkan, lima negara ASEAN mengirim perancang busana untuk mengikuti F8 di Kota Makassar, yaitu Singapura, Thailand, Vietnam, Philipina, dan Laos.
Adapun Makassar F8 merupakan singkatan dari fiction writer and font, flora and fauna, food and fruit, selain fusion music, film, fashion, fine arts, folk.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dukungan untuk musisi dan desainer lokal pada Makassar F8