
Polda Sulbar menyalurkan bantuan sosial ke warga pelosok Mamuju

Direktur Binmas Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Andarias saat menyerahkan bantuan sosial kepada warga Desa Talondo Timur, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Senin (18/9/2023). ANTARA/HO/Humas Polda Sulbar
Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat melalui Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) menyalurkan bantuan sosial kepada warga pelosok di Kabupaten Mamuju sebagai salah satu upaya mendukung percepatan penanganan stunting di daerah itu.
"Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat di Desa Talondo Timur, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju ini, sebagai wujud komitmen Polda Sulbar dalam mendukung percepatan penanganan stunting," kata Direktur Binmas Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Andarias di Mamuju, Senin.
Paket bantuan sosial berupa beras dan telur kepada masyarakat desa di wilayah pelosok di Kabupaten Mamuju itu kata Andarias, sebagai suplai gizi untuk masyarakat, khususnya para balita dan anak.
"Kami berharap, bantuan tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya bagi anak terindikasi stunting," ujar Andarias.
Pada penyerahan bantuan sosial tersebut, Ditbinmas Polda Sulbar juga menggandeng berbagai pihak seperti pemerintah setempat, Dinas kesehatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bersama-sama menangani persoalan stunting, demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Selain memberikan bantuan, Direktur Binmas Polda Sulbar juga mengimbau agar masyarakat setempat dapat berperan serta dalam menjaga stabilitas kamtibmas yang kondusif.
"Karena menjaga keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama," kata Andarias.
Sementara, Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar mengatakan, pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penanganan stunting di daerah itu.
Selain memberikan bantuan asupan makanan sehat, Polda Sulbar juga kata Adang Ginanjar telah meluncurkan aplikasi Si Centing Siamasei, sebuah sistem informasi untuk mendeteksi masalah stunting pada anak-anak balita yang merujuk pada perkembangan fisik.
"Aplikasi ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam membantu pemerintah daerah menekan angka stunting di Sulbar," kata Adang Ginanjar.
Aplikasi Si Centing Siamasei lanjut Kapolda, pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan tenaga kesehatan tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan.
Aplikasi Si Centing Siamasei juga menyediakan layanan untuk pasien bertemu langsung atau datang ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Setelah mendapatkan penilaian dari pihak rumah sakit tambahnya, maka bisa masuk ke dalam program hospital parenting stunting.
"Kemudian, rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu," jelasnya.
Aplikasi tersebut kata Kapolda, bukan hanya berkontribusi pada edukasi keluarga tetapi juga solusi ril bagi permasalahan stunting yang memerlukan bantuan tenaga medik.
"Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat di Desa Talondo Timur, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju ini, sebagai wujud komitmen Polda Sulbar dalam mendukung percepatan penanganan stunting," kata Direktur Binmas Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Andarias di Mamuju, Senin.
Paket bantuan sosial berupa beras dan telur kepada masyarakat desa di wilayah pelosok di Kabupaten Mamuju itu kata Andarias, sebagai suplai gizi untuk masyarakat, khususnya para balita dan anak.
"Kami berharap, bantuan tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya bagi anak terindikasi stunting," ujar Andarias.
Pada penyerahan bantuan sosial tersebut, Ditbinmas Polda Sulbar juga menggandeng berbagai pihak seperti pemerintah setempat, Dinas kesehatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bersama-sama menangani persoalan stunting, demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Selain memberikan bantuan, Direktur Binmas Polda Sulbar juga mengimbau agar masyarakat setempat dapat berperan serta dalam menjaga stabilitas kamtibmas yang kondusif.
"Karena menjaga keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama," kata Andarias.
Sementara, Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar mengatakan, pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penanganan stunting di daerah itu.
Selain memberikan bantuan asupan makanan sehat, Polda Sulbar juga kata Adang Ginanjar telah meluncurkan aplikasi Si Centing Siamasei, sebuah sistem informasi untuk mendeteksi masalah stunting pada anak-anak balita yang merujuk pada perkembangan fisik.
"Aplikasi ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam membantu pemerintah daerah menekan angka stunting di Sulbar," kata Adang Ginanjar.
Aplikasi Si Centing Siamasei lanjut Kapolda, pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan tenaga kesehatan tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan.
Aplikasi Si Centing Siamasei juga menyediakan layanan untuk pasien bertemu langsung atau datang ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Setelah mendapatkan penilaian dari pihak rumah sakit tambahnya, maka bisa masuk ke dalam program hospital parenting stunting.
"Kemudian, rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu," jelasnya.
Aplikasi tersebut kata Kapolda, bukan hanya berkontribusi pada edukasi keluarga tetapi juga solusi ril bagi permasalahan stunting yang memerlukan bantuan tenaga medik.