Denpasar (ANTARA Sulsel) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara harus dapat menekan penyempitan budaya dalam menghadapi terpaan teknologi informasi.
"Sosial media yang merupakan bagian dari produk teknologi informasi memiliki dampak yang dapat menimbulkan terjadinya penyempitan budaya," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia Prof Dr Bambang Wibawarta, SS, MA pada Rakernas dan Bimtek 2014 Perum LKBN Antara di Kuta, Bali, Kamis.
Menyikapi hal tersebut, dia mengatakan Antara dengan produknya bukan hanya sekedar menyiarkan berita, tetapi juga mampu membawa nilai-nilai tertentu (values).
Selain itu, lanjut dia, perlu memberikan pemahaman tentang budaya pada masyarakat bahwa budaya bukan hanya terkait dengan kesenian, tetapi juga pola hidup dan pola pikir (mind set).
Menurut dia, terpaan teknologi informasi dengan salah satu produknya adalah sosial media menjadi kekuasaan lunak (soft power) dalam melemahkan budaya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, perlu menjaga titik singgung dengan pengaruh soft power itu dengan kearifan lokal, sehingga dapat berdampingan.
"Karena itu, Antara sebagai kantor berita nasional harus dapat menjadi penyeimbang yang dapat mendidik masyarakat," katanya.
Apabila itu terpaan dampak TI itu tidak ditangkal, lanjut dia, maka akan mengganggu bahkan merusak pola budaya dalam hidup bernegara. Agus Setiawan
Berita Terkait
LKBN Antara kembali gelar mudik gratis bersama BUMN 2024
Minggu, 7 April 2024 14:15 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Pengamat: Ada beda sikap antara Partai Nasdem dan Anies soal hasil pemilu
Sabtu, 23 Maret 2024 18:39 Wib
LKBN ANTARA menjadi mitra media resmi Liga Bola Basket Indonesia (IBL)
Jumat, 22 Maret 2024 13:13 Wib
Perum LKBN ANTARA turut berangkatkan pemudik melalui "Mudik Asik Bersama BUMN"
Rabu, 6 Maret 2024 17:36 Wib
LKBN ANTARA mempererat relasi melalui ANTARA Business Forum di Medan
Selasa, 5 Maret 2024 13:17 Wib
Universitas Prasetiya Mulya dan ANTARA gali potensi Banyumas
Jumat, 1 Maret 2024 19:41 Wib
Mantan Rektor Universitas Udayana divonis bebas dari dakwaan dugaan korupsi
Kamis, 22 Februari 2024 13:58 Wib