Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad berharap kehadiran Balai Latihan Kerja (BLK) Maritim di Kota Makassar mampu menekan angka pengangguran di daerah tersebut.
Ia menyebut kehadiran BLK ini akan menjadi salah satu solusi dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Sulawesi Selatan yang jumlah angka pengangguran sebanyak 4,33 persen.
Ia menyebut kehadiran BLK ini akan menjadi salah satu solusi dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Sulawesi Selatan yang jumlah angka pengangguran sebanyak 4,33 persen.
"Keberadaan BLK Maritim ini tentu akan sangat bermanfaat dalam menghadirkan dan menghasilkan tenaga kerja yang memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang produktif dan memiliki daya saing," ujarnya pada Inauguration of School Operation Kerjasama Indonesia-Austria, BLK Maritim Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar di Aula Syekh Yusuf BBPVP Makassar, Selasa.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Austria, Philipp Roessl, Plt Ditjen Bina Lavatos Kementerian Ketenagakerjaan RI yang juga Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan RI Anwar Sanusi, Kepala BBPVP Makassar La Ode Haji Polondu, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.
Kegiatan Inauguration of School Operation ini juga dirangkaikan dengan Peresmian Gedung BLK Maritim BBPVP Makassar, Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi angkatan II, dan Pembukaan Program PBK Bidang Maritim Internasional.
Andi Arsjad mengapresiasi pelaksanaan pelatihan BLK Bidang Maritim yang digelar di Sulawesi Selatan, di mana pelatihan ini digelar di tiga provinsi di Indonesia, salah satunya di Sulawesi Selatan.
Menurut dia, suatu kehormatan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan karena kehadiran BLK Maritim relevan dengan kondisi Sulawesi Selatan sebagai daerah yang kaya akan maritim dengan jumlah pulau sebanyak 370 pulau.
Ia juga berharap pelatihan ini dapat menjadi output yang tidak hanya menghadirkan kelulusan dan kemampuan kompetensi, tapi juga membuka peluang bagi generasi muda di Sulsel untuk dihubungkan dengan pasar kerja dengan bekerja di luar negeri, termasuk di perusahaan asing.
"Oleh karena itu ilmu yang akan mereka dapatkan di BLK ini akan sangat berarti dalam upaya kita untuk mengembangkan potensi kemaritiman kita di Sulawesi Selatan," kata dia.