"Gempa vulkanik cenderung rendah lebih didominasi oleh gempa tektonik yang diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin.
Pada 1 sampai 12 Mei 2024, PVMBG mencatat hanya ada 2 kali gempa erupsi, 19 kali gempa guguran, 22 kali gempa hembusan, 91 kali gempa vulkanik dangkal, 29 kali gempa vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, 56 kali gempa tektonik jauh, dan 35 kali gempa tremor menerus.
Sedangkan pada 13 Mei 2024, pukul 00.00 sampai 06.00 WITA hanya ada 1 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 milimeter.
Pengamatan visual Gunung Ruang periode 3 sampai 12 Mei 2024, umumnya cuaca cerah hingga hujan. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Suhu udara sekitar 20 sampai 32 derajat Celcius. Angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur selatan, dan barat. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100 sampai 500 meter dari puncak.
Hendra mengungkap potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ruang agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius empat kilometer dari pusat kawah aktif," pungkasnya.