Manado (ANTARA Sulsel) - Pascabanjir bandang di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Bank Indonesia (BI) memusnakan uang tidak layak edar senilai Rp85,7 miliar.
Kepala BI Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru, di Manado, Jumat, mengatakan pada Februari 2014 uang tidak layak edar yang dimusnakan di BI Sulut sebanyak Rp85,7 miliar.
"Pemusnahan uang tidak layak edar tersebut jika dibandingkan Januari 2014 meningkat 113,7 persen dari Rp40,1 miliar menjadi Rp85,7 miliar," kata Luctor.
Menurut Luctor, peningkatan ini terjadi akibat banjir bandang yang melanda Kota manado dan sebagian kabupaten kota di Sulut pada pertengahan Januari 2014 lalu.
"Di saat banjir bandang menimpah Kota Manado dan sekitarnya, ada begitu banyak harta benda rusak begitu pula dengan uang kertas akibat air dan lumpur," kata Luctor.
Assisten Direktur BI Perwakilan Sulut Eko Siswantoro mengatakan, uang tidak layak edar adalah uang asli tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu uang lusuh, uang cacat, uang rusak dan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.
"Uang lusuh adalah uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya tetapi kondisi uang telah berubah disebabkan, antara lain karena jamur, minyak, bahan kimia, coret-coretan," jelas Eko.
Untuk uang cacat adalah uang hasil cetak spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
"Uang rusak adalah uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari ukuran aslinya yang antara lain karena terbakar, berlubang, hilang sebagian, atau uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya antara lain karena robek, atau Uang yang mengerut," katanya.
Oleh karena itu, BI dan perbankan yang ada di Sulut terus melakukan sosialisasi bagaimana memperlakukan uang rupiah dengan baik dan benar.
"Masyarakat harus tahu, proses percetakan uang rupiah sangat mahal, kita harus mengimpor bahan baku dari luar negeri dengan harga yang sangat tinggi, jadi perlu dihargai dengan baik," katanya.
Banjir bandang dan tanah yang terjadi di Kota Manado dan sebagian kabupaten/kota di Sulut pada tanggal 15 januari 2014 menelan korban jiwa, ribuan rumah terkena banjir dan diperkirakan mengalami kerugian hampir Rp2 triliun. M.F. Said
Berita Terkait
Wali Kota Palopo serahkan bantuan BNPB kepada korban terdampak banjir bandang
Selasa, 9 April 2024 7:37 Wib
Kemensos serahkan bantuan kepada korban terdampak banjir bandang di Palopo
Selasa, 2 April 2024 12:36 Wib
Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat banjir bandang di Konawe Sultra
Sabtu, 9 Maret 2024 7:36 Wib
Kementerian PUPR bangun kembali dua SDN yang tersapu banjir di Luwu Utara
Sabtu, 16 September 2023 1:00 Wib
Pemkab Luwu Utara serahkan 965 unit hunian tetap ke penyintas banjir bandang
Kamis, 3 Agustus 2023 19:22 Wib
3.555 jiwa warga terdampak banjir di Parigi Moutong Sulteng
Selasa, 30 Mei 2023 16:07 Wib
Wali Kota pantau penanganan dampak bencana banjir Parepare
Rabu, 8 Februari 2023 21:09 Wib
Jokowi harap Bendungan Kuwil Kawangkoan cegah banjir bandang Manado
Kamis, 19 Januari 2023 11:30 Wib