Makassar (ANTARA) - Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Selatan nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto didampingi istrinya Indra Yusuf Ismail juga calon Wali Kota Makassar nomor urut 3 menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungut Suara (TPS) 001 Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
"Kami sekeluarga baru saja melaksanakan sebuah tradisi dan ritual dan kewajiban, serta hak sebagai warga negara yaitu memilih dalam Pilkada serentak 2024," kata Ramdhan usai mencoblos di TPS setempat, Makassar, Rabu.
Menurut dia, setiap pelaksanaan pilkada maupun pemilu ia bersama keluarganya memilih di TPS Baruga Habibie Nur Al Aksha yang berdekatan dengan kediaman pribadinya, Jalan Amirullah.
"Alhamdulillah, tadi pagi bersama keluarga kami jalan sama-sama dan sekaligus silaturahmi dengan warga. Saya memang lahir di sini, saya di tempat sini, dan memang semua ini adalah teman-teman kecil saya," ujarnya.
"Sehingga bukan sekedar mencoblos tapi reuni dengan warga seluruh kompleks pertanian. Kami lahir disini, tumbuh disini sampai sekarang kami di sini, jadi kami termasuk orang yang terlama hidup di kompleks ini," katanya lagi.
Saat ditanya setelah mencoblos apa yang dilakukan, kata pria disapa akrab Danny Pomanto menyatakan saksi dari berbagai daerah di Sulsel maupun pulau-pulau dengan saksi berlapis akan mengawal proses pemungutan suara.
"Kami juga akan mengadakan real count (perhitungan cepat). Saya kira, Insya Allah malam hari sudah bisa terlihat semua hasil yang ada diseluruh penjuru Sulsel, barang kali paling cepat di Kota Makassar," kata Danny.
Mengenai dengan target, kata dia, tidak memiliki target apa-apa, tapi yang penting menang.
Kedatangannya ke TPS mengenakan pakaian putih dipadukan warna oranye. Putih adalah warna baik untuk semua, dan oranye merupakan spektrum tertinggi sehingga menjadi warna kemenangan.
"Kami mencegah politik uang, karena kami ingin menjaga kualitas demokrasi harus betul-betul terjaga. Karena, kalau tidak maka orang-orang seolah-olah kemenangan itu bisa dibeli, tapi kebenaran tidak bisa dibeli. Kami menjaga kebenaran-kebenaran demokrasi," ucapnya menegaskan.
Sebagai Wali Kota Makassar ia mengingatkan Pilkada hanya berlangsung dalam lima tahun, jangan dikotori dengan politik uang, pembagian sembako apalagi mengambil panjar, sehingga mengalami penderitaan selama lima tahun.
"Kita harus cerdas, kita harus memilih pemimpin bukan memilih jurangan sembako. Kita memilih pemimpin bukan juragan amplop, hati-hati karena satu amplop, bisa meratakan 10 gunung," ucapnya menekankan.
Diketahui Danny Pomanto bersama istrinya Indira Yusuf Ismail yang juga calon wali kota nomor urut 3 mencoblos di TPS 001 Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan dengan jumlah pemilih sebanyak 548 pemilih, 261 laki-laki dan 287 pemilih perempuan.