Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) tertarik mempelajari aplikasi Inzting milik Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai upaya menurunkan angka stunting di daerah itu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dsn Keluarga Berencana (DP2KB) Sulteng Tuty Zarfiana, dalam keterangan resminya di Makassar, Jumat, menyampaikan studi lapangan ini bertujuan untuk mengadopsi praktik baik yang telah dilakukan Sulsel dalam penanganan stunting.
"Tujuan kemari adalah ingin mempelajari lebih lanjut lagi informasi-informasi mengenai aplikasi Inzting (Ikhtiar Men-Zero-kan Stunting)," ujarnya.
"Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan ini, mudah mudahan apa yang kami dapatkan mengenai aplikasi Inzting ini dapat kami terapkan di Sulawesi Tengah," sambung Tuty Zarfiana.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Sulsel Andi Mirna, mengatakan aplikasi Inzting ini sudah memiliki 170 indikator mulai dari calon pengantin, anak remaja, ibu hamil, anak bayinya sudah ada di aplikasi ini, dan bisa dilihat trennya per bulan atau per minggu.
"Jadi tiap kabupaten/kota itu ada operatornya tiga orang, dari Bappeda, Dinkes, dan DP3A. Mudah-mudahan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun ini (2024) angkanya turun," jelas Andi Mirna.
Andi Mirna menambahkan dalam pengelolaan aplikasi Inzting ini juga melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, antara lain Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel, Inspektorat Sulsel, dan Diskominfo SP Sulsel.