Kupang, NTT (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 22 April 2025.
“Potensi tinggi gelombang 1,25 sampai 2,5 meter di laut NTT berpeluang terjadi hingga 22 April 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Kupang Yandri Anderudson Tungga dalam keterangannya di Kupang, Sabtu.
Berdasarkan pengamatan BMKG, kata dia, adanya Siklon Tropis Errol di selatan Pulau Sumba (NTT) turut meningkatkan curah hujan serta tinggi gelombang laut di beberapa wilayah NTT.
Adapun potensi tinggi gelombang (1,25-2,5 meter) berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan meliputi Selat Sape bagian selatan, perairan selatan Alor-Pantar, perairan selatan Flores, Selat Sumba bagian barat dan bagian timur, Laut Sawu, dan Selat Ombai.
Selain itu, juga berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu-Raijua, perairan utara Timor, perairan utara Kupang-Rote, perairan selatan Sabu-Raijua, dan perairan selatan Timor-Rote.
Ia menambahkan pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Adapun kecepatan angin tertinggi terpantau di sejumlah wilayah perairan NTT.
Untuk itu, pihaknya mengeluarkan saran keselamatan bagi masyarakat, khususnya yang beraktivitas di laut agar meningkatkan kewaspadaannya.
Bagi pengguna perahu nelayan, kata dia, patut waspada apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Sementara bagi pengguna kapal tongkang, tambah dia, patut waspada bila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Pihaknya berharap agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG.
