Maros (ANTARA) - Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Kabupaten Maros Sulawesi Selatan menilai persoalan sampah di kabupaten itu masih menjadi sorotan dan menuntut penanganan segera, agar penghargaan Adipura yang diraih beberapa kali tidak sekedar predikat.
"Meskipun Maros telah beberapa kali meraih penghargaan Adipura, yang menandakan keberhasilan dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan, namun permasalahan sampah masih menjadi tantangan besar yang belum terselesaikan secara menyeluruh," kata Ketua Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) RI Kabupaten Maros Irianto Amama di Maros, Senin.
Menurut dia, persoalan sampah ini terus berlanjut, meskipun berbagai upaya telah dilakukan. Pasalnya, tanggung jawab pengelolaan sampah bukan hanya milik Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHD) saja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan sektor swasta.
Karena itu, lanjut dia, penting adanya regulasi yang jelas dan tegas terkait pengelolaan sampah. "Sampah bukan hanya masalah Dinas DLHD, tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta," katanya.
Selain itu, kendala lainnya adalah keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah di Maros, yang menjadi salah satu penyebab pengelolaan sampah belum optimal.
Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Kabupaten Maros, Suyuti Yahya menjelaskan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam pengangkutan dan pengelolaan sampah.
Namun, diakui masih terdapat kendala berupa minimnya fasilitas penunjang, seperti armada pengangkut sampah.
Saat ini dari total 23 unit motor pengangkut sampah, hanya 12 yang beroperasi. Begitu pula dengan mobil pengangkut sampah, dari 30 unit yang tersedia, hanya 14 yang masih berfungsi.
Selain itu, kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin terbatas juga menjadi perhatian serius. Dengan jumlah sampah yang mencapai 70-90 ton per hari, TPA seluas 5,2 hektare kini hampir tidak mampu menampung sampah.