Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi sumber pendapatan dan menertibkan administrasi perpajakan.
"Kami berkomitmen meningkatkan PAD melalui penertiban administrasi perpajakan dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan," kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka di Mamuju, Sulbar, Kamis.
Gubernur mengajak para pemangku kepentingan untuk beralih dari paradigma orientasi belanja ke orientasi pendapatan.
"Dengan memaksimalkan pemasukan, belanja daerah dapat lebih terarah sesuai perencanaan," ujar Suhardi.
Langkah tersebut, kata Suhardi, diharapkan meningkatkan kontribusi pajak kendaraan sekaligus memperkuat basis PAD Sulbar.
"Perbaiki sumber-sumber pendapatan, jangan sampai ada kebocoran. Di Sulbar, masalahnya bukan kebocoran, tapi potensi yang lepas wajib pajak dan retribusi yang belum terjangkau. Ini harus kita benahi," tegas Suhardi.
Salah satu langkah perbaikan lanjut Gubernur, adalah memperbaiki sistem bagi hasil antara pemerintah provinsi dan kabupaten melalui digitalisasi.
Kolaborasi dengan enam kabupaten dalam High-Level Meeting (HLM) Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), menurut Suhardi, membuat pemungutan pajak dan retribusi lebih akuntabel dan transparan.
"Dengan digitalisasi, tidak ada lagi saling curiga. Prosesnya lebih efisien dan tertib," katanya.
Gubernur juga menegaskan agar organisasi perangkat daerah (OPD) segera menuntaskan tunggakan pajak kendaraan dinas.
Selain itu, ia juga mendorong penertiban penggunaan plat nomor kendaraan wilayah Sulbar (DC) bagi kendaraan operasional di wilayah Sulbar.
"Saya instruksikan semua kendaraan dinas segera melunasi pajak. Selain itu, kendaraan yang beroperasi di Sulbar, khususnya yang menggunakan APBD, wajib beralih ke plat DC. Jika tidak, perusahaan terkait bisa menghadapi kendala dalam berurusan dengan pemerintah provinsi," sebutnya.