Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berharap, permasalahan Bendung Jenelata bisa segera dituntaskan agar salah satu hasil proyek strategis pemerintah tersebut bisa dinikmati masyarakat.
Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel di, Makassar, Senin, menyampaikan apresiasi atas keberadaan Satgas Percepatan Investasi yang dibentuk oleh Kajati Sulsel Agus Salim.
"Terkait Bendung Jenelata, saat ini sudah dibayarkan 22 persen dari total bidang tanah, sementara total luas lahan yang harus dibebaskan mencapai 90 persen. Kami berterima kasih kepada Kajati Sulsel beserta jajarannya. Satgas ini benar-benar membantu kami di Pemkab Gowa untuk mempercepat proses pembangunan," ujarnya.
Dia mengatakan satgas ini efektif dalam mengawal jalannya pembangunan serta menjadi solusi atas berbagai hambatan investasi di Sulawesi Selatan, termasuk proyek strategis Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa.
Dirinya menyebut dalam rapat tersebut dibahas terkait dengan kendala yang terjadi di lapangan pada proyek Bendungan Jenelata, salah satunya terkait dengan perizinan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), izin kehutanan serta persoalan lahan dengan PTPN dan aset Pemkab Gowa.
"Tentu Pemkab Gowa berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya. Ke depan kita akan segera melakukan kajian dan menyurati Kementerian Pertanian terkait izin LP2B. Selain itu, proses pembayaran lahan kepada masyarakat juga menjadi fokus pembahasan,” katanya.
Darmawangsyah berharap, koordinasi antara Pemkab Gowa bersama Satgas Percepatan dan BBWS Pompengan Jeneberang akan terus dilakukan serta meminta Gubernur Sulsel dapat mendorong percepatan izin-izin di tingkat kementerian, dengan berkomunikasi langsung ke level menteri atau wakil menteri.
“Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Satgas Percepatan Investasi, pembangunan Bendungan Jenelata diharapkan dapat segera rampung dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa,” harapnya.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel Agus Salim menjelaskan pembentukan Satgas Percepatan Investasi dilatarbelakangi oleh rendahnya realisasi investasi di Sulsel.
Dengan tagline One Stop Solution, satgas ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan mempercepat penyelesaian izin-izin yang kerap menjadi hambatan.
"Kami ingin investasi di Sulsel meningkat. Satgas ini diharapkan memberi solusi konkret dan mendapat dukungan dari dunia usaha," kata dia.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi pembentukan satgas tersebut dan menyatakan dukungan terhadap setiap langkah percepatan pembangunan di wilayah itu.
"Kami menyambut baik inisiatif ini. Satgas yang dibentuk Kajati sangat berguna bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Semua persoalan investasi memang harus diselesaikan dengan duduk bersama," ucap dia.
Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter dan akan memiliki tampungan air sebesar 223,6 juta meter kubik.
Selain mendukung ketahanan air dan irigasi, bendungan ini juga akan berfungsi mereduksi banjir dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik pada periode ulang 50 tahun.