Makassar (ANTARA) - Tim SAR Gabungan bersama Basarnas Makassar belum menemukan penumpang Kapal Pelni KM Tidar atas nama Eryks E Dillak (41) yang terjun dari atas kapal pada Senin 19 Mei 2025 dini hari di sekitar perairan Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan.
"Setelah pencarian diperluas hingga ke arah timur sesuai dengan BMKG, di mana arus mengarah ke timur. Namun untuk sementara pencarian hari ini, hari kedua, masih dinyatakan nihil," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Kelas A Makassar, Andi Sultan Selasa.
Pencarian korban telah dibagi menjadi tiga tim di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dilakukan sesuai dengan rencana operasi yang telah disusun sesuai aplikasi SAR MAP untuk mengoptimalkan proses pencarian
"Pencarian hari ini, dibantu dengan Potensi SAR dari TNI/Polri, instansi dan Organisasi SAR, sehingga tim pencari di bagi menjadi 3 SRU (Search Rescue Unit). Ada sekitar 90 orang yang terlibat," ujarnya menyebutkan.
Sultan menambahkan ketiga SRU ini telah meluaskan pencarian area, SRU 1 menggunakan RBB sejauh 6 mil, SRU 2 dan SRU 3 menyisir di area pesisir hingga 3 mil arah timur.
Sebagai bagian dari upaya pencarian, Tim SAR Gabungan telah mendirikan posko di RB 212 milik Basarnas Makassar yang berada di areal Pelabuhan Paotere, Makassar.
Sebelumnya, korban pria berusia 41 tahun ini diduga membuang dirinya dari atas kapal di tengah laut. Kejadian sekitar pukul 01.49 WITA Senin dini hari.
Dua orang penumpang sempat melihat korban asal Kupang ini, melompat dari kapal, saat KM Tidar hendak transit di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Mengetahui hal tersebut Crew Kapal menekan tombol MOB ECDIS sebagai dasar untuk menghentikan kapal karena terjadi insiden Man Over Board yaitu orang jatuh dari kapal.
Informasi diterima KM Tidar sebelumnya dari arah Bau-bau transit di Pelabuhan Makassar, selanjutnya akan menuju Tanjung Perak, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya pihak kru kapal telah melakukan pencarian selama satu jam menggunakan kapal pandu, namun hasil nihil sehingga melaporkan kejadian tersebut ke pihak Basarnas Makassar. Belum diketahui permasalahan korban nekad melompat ke tengah laut.