Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar tidak terkecoh dengan data terkait penurunan inflasi sementara karena kondisi itu bisa sewaktu-waktu mengalami perubahan.
“Tadi telah disampaikan dengan jelas terkait tren inflasi. Perlu saya tegaskan kembali, jangan sampai kita terkecoh oleh data yang tampak menurun sementara ada tren lain yang harus diwaspadai," katanya pada High Level Meeting TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Sulawesi Selatan 2025 di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan seluruh tim pelaksana program pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan terus waspada dan responsif terhadap dinamika inflasi.
"Kita harus aware terhadap indikator yang lebih mendalam,” katanya.
Ia mengatakan Sulawesi Selatan memiliki potensi komoditas yang memadai dengan didukung inisiatif digitalisasi.
Masing-masing daerah, katanya, harus mencatat dan menindaklanjuti hal-hal yang menjadi perhatian, khususnya terkait dengan aspek sosial yang memengaruhi keberhasilan program.
Orang nomor 2 di Sulsel ini, mengutarakan strategi penting lainnya berupa peningkatan skor digitalisasi transaksi pemerintahan di daerah-daerah yang masih rendah.
Ia meminta para ASN menjadi penggerak transformasi digital, memanfaatkan berbagai model bisnis digitalisasi untuk pembayaran, serta memilih sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing.
Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menyampaikan pertemuan ini sebagai strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, terutama dalam menghadapi tantangan inflasi menjelang hari besar keagamaan nasional, seperti Idul Adha.
“Kami di Luwu Timur sangat mendukung langkah-langkah konkret yang dibahas hari ini, termasuk upaya digitalisasi transaksi keuangan daerah sebagai bagian dari transformasi tata kelola keuangan yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel,” ujarnya.
Ia mengaku mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) khususnya pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah.
Ia mengharapkan semua ASN Luwu Timur sebagai percontohan dalam penerapan transaksi nontunai.
“Dengan kolaborasi yang solid, saya yakin kita mampu menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” katanya.