Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pada pelantikan pengurus DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Makassar periode 2025–2030 di Makassar, Kamis, menyebutkan bahwa pemuda masjid harus menjadi kekuatan untuk ekonomi umat.
Ia pun mendorong BKPRMI mencetak pemuda yang mandiri secara ekonomi melalui kewirausahaan. Menurut dia, tantangan ekonomi saat ini justru membuka peluang bagi inovasi dan kreativitas.
"Mari lahirkan pengusaha-pengusaha dari masjid yang mampu menggerakkan ekonomi umat," ucapnya.
Dia mendorong pemuda masjid agar tidak hanya terbatas pada kegiatan ibadah atau keagamaan, tapi juga memiliki cita-cita besar di bidang kepemimpinan dan kewirausahaan.
Pada kesempatan ini, sebagai Wali Kota Makassar Munafri mengajak BKPRMI untuk tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan semata, tetapi juga turut serta dalam memperkuat peran sosial dan ekonomi umat.
Ia menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan karakter dan peradaban, termasuk membangun pemahaman akan nilai-nilai sosial seperti tata krama, penghargaan terhadap orang tua, hingga toleransi antarumat beragama.
Apalagi banyak persoalan yang sebenarnya hanya soal komunikasi antargenerasi. Anak muda sekarang mungkin merasa ucapan mereka biasa saja, tapi terasa kasar.
"Ini karena sistem nilai dan tata krama yang makin pudar. Maka masjid harus jadi ruang untuk menghidupkan kembali nilai-nilai itu," ujar dia.
Maka dari itu, Munafri menegaskan bahwa pelantikan Pengurus BKPRMI adalah momentum penting, khususnya dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat pembinaan generasi muda.
Menurut dia, kegiatan BKPRMI boleh dilakukan di berbagai tempat, namun identitas dan pijakan awal tetap harus berakar di masjid.
Ia mengingatkan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga ruang pembinaan, pendidikan, diskusi, hingga penyelesaian persoalan umat.
"Masyarakat tidak hanya membutuhkan masjid yang mewah, tapi juga masjid yang hidup yang mampu menjadi daya tarik dan pusat kegiatan keumatan," katanya.
Wali Kota juga menyinggung pentingnya menjadikan pemuda masjid sebagai benteng menghadapi pengaruh negatif globalisasi.
Ia menyatakan keprihatinannya terhadap menurunnya tata krama dan nilai-nilai dasar dalam kehidupan sosial, terutama di kalangan generasi muda.
"Kita harus siapkan ini dari sekarang. Pemerintah Kota Makassar bahkan sedang menyusun kurikulum pendidikan dasar yang mengintegrasikan pendidikan adat, tata krama, dan nilai-nilai kearifan lokal," jelasnya.