Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar memakai masker guna mewaspadai sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Bagi masyarakat yang terkena dampak sebaran abu vulkanik untuk memakai masker apabila beraktivitas di luar ruangan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu malam.
Ia juga meminta masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan moda tranportasi udara agar mengupdate informasi terkini dengan bandara terdekat atau maskapai penerbangan untuk mendapat informasi lebih detail.
Hal tersebut perlu dilakukan karena terdapat beberapa bandar udara yang tutup sementara dan maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan karena sebaran abu vulkanik di ruang udara.
"Terus mengupdate informasi terkini dari pemerintah setempat dalam hal ini BPBD terkait dampak langsung dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki," katanya.
Sementara itu berdasarkan perkembangan informasi aktivitas erupsi Gunung Lewotobi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan VAAC Darwin, atau Pusat Peringatan Abu Vulkanik Darwin serta hasil analisis RGB (Red, Green, Blue) Citra Himawari-9 tanggal 18 Juni 2025 pukul 19.00 WITA, terdapat sebaran debu vulkanik hingga ketinggian 53000 feet mengarah ke Selatan - Barat.
Wilayah sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meliputi sebagian Banyuwangi, Selat Bali bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT, dan Laut Timor.
"Berdasarkan citra satelit ruang udara di Flores bersih dari sebaran abu vulkanik, kita berharap tidak ada letusan susulan lagi," katanya.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat.
"Sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih tetap pada Level IV (Awas)," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Level IV (Awas) tanggal 18 Juni 2025.