Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan pengerukan drainase pada sejumlah titik di kota itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan tiba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsi di Makassar, Senin, mengatakan pengerukan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan akibat terjadinya sumbatan-sumbatan saluran air.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antar-instansi guna menghadapi tantangan genangan dan potensi banjir, khususnya memasuki musim hujan," ujarnya.
Zuhaelsi mengatakan banjir musiman kerap menjadi persoalan klasik yang dihadapi Kota Makassar, terutama saat intensitas hujan tinggi mengguyur kota.
Beberapa titik krusial seperti Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan Kantor Gubernur Sulsel hingga kawasan Jalan AP Pettarani, menjadi langganan genangan.
"Melalui sinergi lintas instansi, penanganan banjir dilakukan secara terstruktur dan menyentuh langsung akar persoalan," katanya.
Dalam aksi itu, lanjut dia, Dinas PU Kota Makassar mengerahkan 278 personel Satuan Tugas (satgas) Drainase sebagai kekuatan utama.
Mereka bekerja bersama personel dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulsel.
"Kolaborasi ini menjadi contoh kerja sama lintas kelembagaan yang efektif dalam menangani permasalahan drainase dan banjir di kota metropolitan seperti Makassar," jelasnya.
Zuhaelsi menyatakan fokus kegiatan adalah membersihkan saluran air dari sampah, lumpur, sedimen, dan endapan lainnya, yang berpotensi menyumbat aliran air.
Selain itu, kata dia, upaya ini juga disertai edukasi kepada masyarakat sekitar agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dalam membuang sampah pada tempatnya.
Kegiatan di Jalan Urip Sumoharjo ini menandai dimulainya program rutin mingguan Dinas PU Makassar yang akan menyasar titik-titik rawan banjir lainnya secara berkala.
"Kami tidak hanya membersihkan, tetapi juga membangun kesadaran. Kami mengajak warga untuk ikut menjaga lingkungan, karena saluran yang bersih akan meminimalkan risiko banjir yang selama ini menjadi momok di musim hujan," ucap Zuhaelsi.