Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, mengatakan keberadaan teknologi modern seperti rice to rice machine (mesin beras ke beras) yang dimiliki Perum Buloq, berfungsi menjaga kualitas komoditi pangan tersebut.
“Teknologi ini menjaga agar masyarakat mengonsumsi beras yang layak, bersih, dan bernutrisi,” kata Fatmawati dalam keterangan tertulisnya di Makassar, Selasa.
Wagub Sulsel menegaskan, ketersediaan beras berkualitas menjadi prioritas Pemprov Sulsel, serta siap memperkuat sinergi dengan Bulog dan pemerintah pusat demi menjaga kestabilan harga dan ketersediaan beras.
“Kami siap bersinergi dengan Bulog dan pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas harga serta memastikan stok cukup untuk seluruh masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, beras impor yang dikelola Bulog Makassar sebagian besar berasal dari tahun 2024 dan berdasarkan pengamatan rombongan dinilai lebih baik dibandingkan stok impor 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub turut mengapresiasi kunjungan Komisi IV DPR RI ke Buloq yang dinilai menjadi langkah penting memastikan stok pangan Sulsel aman dengan distribusi yang terkelola baik.
Sementara Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto, juga sangat tertarik pada teknologi rice to rice machine yang dimiliki Bulog Makassar.
Mesin ini merupakan teknologi pembersihan, pemisahan butir rusak, dan pemolesan. Tidak ada proses pencampuran kualitas, sehingga gizi tetap terjaga.
“Mesin ini luar biasa. Beras yang ada batunya, ada gabahnya, atau kualitasnya kurang baik bisa diubah menjadi beras premium. Hasilnya bening dan bersih tanpa mengurangi kadar gizinya,” katanya.
Ia menegaskan, teknologi ini bukan mengoplos beras berkualitas baik dan buruk, melainkan murni proses peningkatan mutu.
“Beras yang tadinya keruh menjadi kinclong. Ini inovasi yang layak diterapkan di daerah lain,” tambahnya.

