Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) meminta masukan dan saran dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel terkait dengan rencana pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) ecara serentak dengan menerapkan sistem e-voting.
"Kami sedang menggagas pemilihan OSIS serentak dengan sistem e-voting. Harapan kami, penyelenggara pemilu turut serta merumuskan petunjuk pelaksanaan agar program ini berjalan efektif sekaligus memberi nilai pendidikan demokrasi bagi siswa," kata Kepala Disdik Sulsel Andi Iqbal Najamuddin di Makassar, Rabu.
Menurutn dia, gagasan tersebut terkait pemilihan OSIS serentak berbasis e-voting yang akan digelar di sekolah-sekolah adalah salah satu cara efektif dan cepat serta dapat memberikan pelajaran politik kepada para pelajar.
Menanggapi usulan itu, Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad dalam pertemuan di ruang kerja Kepala Disdi Sulsel menyatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas gagasan inovatif tersebut dan Bawaslu siap membantu mewujudkan program tersebut.
"Pemilihan OSIS serentak melalui e-voting adalah gagasan yang sangat baik. Selain inovatif, program ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pembuat regulasi dalam merumuskan kebijakan Pemilu di masa depan," paparnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga substansi demokrasi dalam pelaksanaannya. Apalagi gagasan ini adalah cikal bakal pembelajaran demokrasi dan pertama di laksanakan di Sulsel pada tingkat SMA.
"Harapan kami program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai demokrasi. Pilihan boleh berbeda, namun persatuan tetap harus dijaga," tutur Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Sulsel ini.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Kepala Bagian Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Zulkifli dan staf Sekretariat Bawaslu Sulsel dan staf Disdik Sulsel.
Pertemuan ini melahirkan kesepakatan awal untuk menindaklanjuti hasil pembahasan dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) antara Bawaslu Sulsel dan Dinas Pendidikan Sulsel.
Kerja sama tersebut diharapkan menjadi langkah strategis menghadirkan pendidikan politik sejak dini melalui ruang demokrasi di sekolah, sekaligus memperkuat nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.

