Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menginstruksikan kepada seluruh lurah yang mengikuti retret di Kawasan Puncak Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel agar mengawal kebersihan dan memberdayakan UMKM.
"Lurah adalah garda terdepan. Merekalah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan menjadi wajah pemerintah di lapangan," ujarnya di Gowa, Minggu.
Ia saat penutupan retret itu menekankan bahwa posisi lurah memiliki peranan vital dalam menjalankan visi dan misi Pemkot Makassar.
Ia mengingatkan para lurah yang berjumlah 153 itu, memahami secara utuh tujuh program unggulan Pemkot Makassar, sekaligus memperkuat sektor-sektor yang menjadi kebutuhan dasar warga, seperti pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, dan pertanian lahan sempit.
"Semua bermuara di kelurahan. Jadi tolong dijaga dan dikawal betul," katanya.
Penekanan khusus juga diberikan pada masalah kebersihan kota.
Orang nomor 1 di Kota Makassar itu menegaskan lurah harus menjadi motor penggerak dalam menjaga lingkungan.
Terutama pada musim penghujan yang sering menyebabkan genangan akibat saluran tersumbat.
Ia meminta setiap lurah memastikan warganya menerapkan pemisahan sampah organik dan non-organik, serta mengedukasi pelaku UMKM agar turut menjaga kebersihan area usaha mereka.
"Modalnya cuma dua ember. Kalau bisa dikelola dengan benar, maka tidak ada lagi tumpukan sampah," katanya.
Munafri juga menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, yang bukan hanya soal kebersihan, tapi juga peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Saya mau di RT dan RW itu sistem pengelolaan sampahnya terintegrasi. Harus ada teba, biopori, maggot, dan eco-enzyme," katanya

