Makassar (ANTARA Sulsel) - Koordinator Tim Basarnas, Kusnadi, yang melakukan pencarian korban penumpang AirAsia QZ 8501 di Perairan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan selama beberapa hari ini menyatakan TNI belum ambil bagian.
"Sejauh ini belum ada tim dari TNI baik AL maupun AU yang ikut ambil bagian dalam misi pencarian korban AirAsia," ujarnya yang ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sabtu.
Kusnadi mengatakan, penyisiran korban AirAsia ini hanya dilakukan oleh tim Basarnas gabungan yakni Basarnas dari Denpasar, Kalimantan, Makassar dan Palu.
Untuk TNI AL dan AU yang disebut-sebut telah melakukan koordinasi itu belum tampak dalam upaya pencarian, bahkan fasilitas dari TNI seperti kapal laut serta pesawat juga belum ada.
"Belum ada itu semua. Kita hanya bergerak dan menyisir perairan sesuai dengan yang ditetapkan koordinatnya. Polisi juga membantu kami di posko induk di Majene," katanya.
Dalam penyisiran itu, Basarnas hanya menggunakan fasilitasnya seperti dua unit kapal serta Sea Rider untuk menyisir perairan di radius 1.800 nautical mile.
Dia mengatakan, selama empat hari berturut-turut, warga pesisir yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan itu menemukan bagian-bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501 mulai dari kursi, tas, koper serta lainnya yang merupakan milik dari para penumpang.
Setelah penemuan itu di tanggal 27 Januari, penemuan berlanjut keesokan harinya dengan menemukan dua jenazah hingga hari keempat. Total jenazah yang ditemukan itu sebanyak enam dengan kondisi hancur tanpa kepala dan lengan.
Rentetan temuan itu, membuat sejumlah Basarnas seperti Denpasar, Balikpapan dan Palu ikut ambil bagian dalam penyisiran itu karena hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan bantuan dari unsur TNI.
"Untuk sementara ini yang melakukan penyisiran ke perairan itu hanya anggota Basarnas dan kita mulai memperluasnya dengan ditemukannya di Pinrang, Sulawesi Selatan," katanya.
Selain anggota Basarnas yang turut serta dalam pencarian itu, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian serta Palang Merah Indonesia.
Sementara untuk penyisirannya dimulai dari Perairan Parepare melintasi Barru, Sulawesi Selatan. Untuk penyisiran ini dilakukan oleh tim Basarnas dari Kalimantan dan Makassar, sedangkan untuk wilayah Majene, Sulawesi Barat oleh tim Basarnas dari Makassar, Palu dan Denpasar.
"Posko utamanya itu ada di Majene, Sulbar, kemudian posko bantuan yang dibentuk itu ada di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Kita selalu koordinasi setiap saat," jelasnya. Ridwan Ch
Berita Terkait
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Sebanyak 362 calon haji asal Jeneponto ikuti bimbingan manasik haji
Jumat, 19 April 2024 12:17 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Rumah warga rusak akibat tertimpa tanah longsor di Mamasa Sulbar
Jumat, 19 April 2024 6:10 Wib
Dinkes Sulbar meminta masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap DBD
Kamis, 18 April 2024 23:38 Wib
Pemprov Sulbar membangun usaha ternak di kawasan transmigrasi
Kamis, 18 April 2024 23:31 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib