Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Jayadi Nas menyatakan jika dua kubu kepengurusan Partai Golkar menggelar rapat koordinasi akan mempertegas kisruh yang terjadi diinternal tersebut.
"Ini jelas sangat mengganggu tim pemenangan di tingkat bawah. Tapi saya yakin kandidat usungan tidak terlalu banyak berharap dengan tim bentukan hasil rapat koordinasi kedua kubu karena bisa menjadi boomerang," ujar Jayadi Nas di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, dua kepengurusan Partai Golkar yang sama-sama akan menggelar rapat koordinasi untuk memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati usungan di enam daerah, bukanlah langkah tepat.
Karena jika kedua kubu sama-sama menggelar koordinasi daerah, maka hal itu jelas mempertegas adanya masalah. Terlebih, Golkar mensosialisasikan ketidakkompakan ke masyarakat.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel ini menambahkan, masyarakat yang menjadi calon pemilih pun akan dibuat bingung dengan kondisi Golkar saat ini.
Makanya tidak menutup kemungkinan masyarakat yang sebelumnya loyal terhadap Golkar beralih ke kandidat usungan partai politik lain.
"Tim pemenangan kedua kubu akan bergerak sendiri-sendiri. Masyarakat pun dibingungkan yang mana harus diikuti. Mending kedua kubu bentuk tim tidak membawa nama partai," terangnya.
Lebih jauh, Jayadi menuturkan, sekarang ini yang dibutuhkan Golkar adalah kebesaran hati dari kadernya. Kemudian mencari solusi untuk memenangkan partai melalui pasangan calon usungan.
Rivalitas Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono terus menggelinding. Dua kubu tersebut sama-sama membentuk koordinator daerah (korda) dalam rangka pemenangan pilkada 11 Kabupaten di Sulawesi Selatan.
Saat ini Golkar Sulawesi Selatan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali dibawah kepemimpinan Aburizal Bakrie telah membentuk tim pemenangan Korda di enam kabupaten.
Korda tersebut dipimpin langsung oleh Mohammad Roem dan Arfandy Idris. Sedangkan Syahrul Yasin Limpo sebagai penanggungjawab korda.
Wakil Ketua Golkar Sulawesi Selatan, Arfandy Idris menyatakan, Korda ini dibentuk untuk memudahkan kordinasi. Antara tim pemenangan kabupaten dan di provinsi.
"Kami kan ingin menang. Makanya Korda kami bentuk," ucapnya.
Menurut dia, dari 11 kabupaten yang menggelar pilkada, sedikitnya enam kabupaten yang merupakan usungan partai berlambang pohon beringin ini. Yakni Kabupaten Gowa, Bulukumba, Barru, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono, Ibnu Munsir mengatakan, tidak mempersoalkan Golkar Sulawesi Selatan membentuk Korda. Sebab pihaknya pun melakukan hal serupa.
"Tidak apa-apa. Yang penting bagaimana Golkar bisa menang. Kami pun telah membentuk Korda di Sulawesi Selatan," katanya.
Berita Terkait
Ketua DPD II Lutra mendukung Airlangga kembali pimpin Golkar
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Partai Golkar targetkan kemenangan pilkada serentak 60 persen
Sabtu, 13 April 2024 21:03 Wib
Erwin Aksa dorong Appi kembali maju di Pilwali Makassar
Sabtu, 13 April 2024 18:39 Wib
Bamsoet : Indonesia butuh demokrasi gotong-royong, bukan oposisi
Jumat, 12 April 2024 7:00 Wib
ketum Partai Golkar Airlangga tanggapi rencana pertemuan Prabowo dan Megawati
Rabu, 10 April 2024 12:01 Wib
Airlangga menanggapi kemungkinan aklamasi di Munas Golkar
Senin, 8 April 2024 1:51 Wib
Dua ormas Golkar menyerahkan dukungan untuk Airlangga Hartarto
Minggu, 7 April 2024 19:39 Wib
DPP Golkar mengumpulkan bakal calon kepala daerah se-Indonesia
Sabtu, 6 April 2024 19:17 Wib