Makassar (ANTARA Sulsel) - Bakal Calon Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan Kadin harus menggalang dunia usaha guna membangkitkan ekonomi Indonesia yang dinilai terpuruk.
"Saya beserta teman-teman Kadin lainnya telah berkeliling ke beberapa provinsi dan daerah untuk menerima masukan, namun beberapa diantaranya mengeluhkan kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung," ujar Roeslani kepada wartawan di Makassar, Kamis.
Menurut dia, dengan kondisi saat ini maka pihaknya bersama tim kerja membuat program dinamai Palapa Nusantara Berdikari dimana Usaha Kecil Menengah (UKM) diberikan permodalan guna membangkitkan dan mendukung dunia usahanya.
"Kami pun banyak mendengar dan menerima masukan dari seluruh teman-teman yang ada di Kadin provinsi maupun kabupaten kota. Salah satu cara membentuk program dengan bantuan pinjaman permodalan kepada UKM antara Rp100 juta hingga Rp500 juta," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Pusat ini.
Selain itu dirinya juga mendapat dorongan dari berbagai provinsi untuk menjadi maju menjadi Ketua Umum Kadin.
Kendati situasi saat ini tidak gampang dengan perekonomian mundur, kata dia, pihaknya tetap optimis.
"Masih banyak harapan dan ekspektasi apa yang bisa dibawa kadin untuk memberikan asas manfaat kepada dunia usaha," papar Direktur PT Berau Coal Energy Tbk ini.
Meskipun Kadin dianggap tidak membawa dampak signifikan kepada dunia usaha sehingga dirinya mulai ragu karena anggota Kadin akan berkurang selama lima tahun terakhir disebabkan penurunan ekonomi karena itu perlu terobosan baru.
"Peranan Kadin semakin berkurang, untuk itu perlu terobosan dan pemikiran untuk membawah marwah Kadin agar semua merasakan manfaatnya bagi masyarakat maupun dunia usaha," katanya.
Terkait dengan kebijakan pemerintah melalui Presiden Joko Widodo akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi September 1 yang dianggap mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang sedang lesu dengan harapan menghadapi turbelensi ekonomi dunia, dia menilai kebijakan tersebut tidak terperinci.
"Kita mengapresiasi kebijakan itu, tapi kebijakan dan regulasi itu belum terperinci sehingga dianggap mencoba merubah total situasi yang ada, namun dunia usaha dan pasar bisa saja akan tertekan," ulasnya.
Walaupun pihaknya telah membicarakan regulasi dan kebijakan yang diusulkan Kadin kepada Presiden, namun kegaduhan tim perekonomian di tingkat jajaran menteri membuat kebijakan itu tidak selaras.
Selama ini kebijakan untuk masalah investasi, lanjutnya, hanya pada tataran nasional dengan tingkatan birokrasi pusat. Contohnya investasi membutuhkan regulasi, tetapi prinsipnya regulasi itu seperti apa, apakah sudah diperbaharui atau tidak yang semestinya diberikan perbaikan.
"Kejayaan perekonomian Indonesia hanya bisa diraih kembali bila setiap pelaku usaha saling peduli dan saling tolong menolong dengan yang lain. Kebijakan investasi didukung regulasi yang kuat. Selain itu membangkitkan kembali proses industrialisasi nasional," tambahnya.
Mengenai dengan Pemutusan Hak Kerja (PHK) adalah konsekwensi dari penurunan ekonomi, sehingga diperlukan tindakan apa yang harus dilakukan karena ini menyangkut pembicaraan makro.
"Pemerintah dan dunia usaha dalam hal ini pengusaha harus membicarakan bagaimana cara menaikkan kembali perekonomian kita, sebab saya yakin Indonesia saat ini secara tidak langsung menyerahkan kedaulatan perekonomian kita kepada pasar negara lain," katanya.
Berita Terkait
Kuasa Hukum korban dugaan asusila baru laporkan Hasyim Asy'ari ke DKPP RI
Jumat, 19 April 2024 17:51 Wib
Ketua DPD II Lutra mendukung Airlangga kembali pimpin Golkar
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Ketua KPU akan menanggapi tuduhan asusila di waktu yang tepat
Kamis, 18 April 2024 19:45 Wib
DPRD Sulsel mendorong Pemprov perkuat ketahanan pangan
Rabu, 17 April 2024 4:18 Wib
Partai NasDem Sulsel buka ruang mendengar hadapi Pilkada serentak 2024
Selasa, 16 April 2024 21:46 Wib
Ketua Umum DMI mengajak umat tetap makmurkan masjid usai Ramadhan
Sabtu, 13 April 2024 21:05 Wib
Partai Golkar targetkan kemenangan pilkada serentak 60 persen
Sabtu, 13 April 2024 21:03 Wib
Erwin Aksa dorong Appi kembali maju di Pilwali Makassar
Sabtu, 13 April 2024 18:39 Wib