Makassar (ANTARA Sulsel) - Helikopter jenis bell milik Kodam VII Wirabuana yang dikerahkan melakukan pencarian pesawat Twin Otter Aviastar sejak hari pertama, Sabtu (3/10) ditarik sementara untuk mengikuti Hari Ulang Tahun ke-70 TNI yang jatuh 5 Oktober.
"Untuk heli bell TNI AD itu tidak akan ikut melakukan pencarian besok karena akan dipakai di HUT TNI besok di Sulawesi Selatan," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Lanud Hasanuddin Maros, Minggu.
Dia mengatakan, heli bell milik TNI AD yang sudah ikut melakukan pencarian selama dua hari mulai di hari pertama dan kedua itu akan digunakan para penerjun payung pada HUT TNI.
Karenanya, sisa alat utama penyisiran dengan menggunakan helikopter serta pesawa fixed wing itu akan dimaksimalkan pada hari ketiga pencarian bersama dukungan warga lainnya.
"Hanya satu hari, setelah HUT TNI selesai dan jika pesawat Aviastar belum ditemukan, pasti akan kembali membantu kita mencari lewat udara," katanya.
Sebelumnya, Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar mengatakan, pengerahan armadanya untuk ikut membantu pencarian pesawat Aviastar itu dilakukan untuk mempermudah penyisiran dan pencarian melalui udara.
Helikopter bell itu rencananya digunakan untuk latihan bagi para penerjun payung di Pantai Losari, Makassar dalam rangka Hari Ulang Tahun TNI ke-70 batal dilaksanakan karena dikerahkan untuk mencari pesawat Aviastar.
Para penerjun payung yang juga sudah bersedia sejak awal, urung digelar dan dialihkan pada latihan lainnya seperti latihan pembebasan sandera oleh Tim Penanggulangan Teroris (Gultor) Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama.
Meskipun tanpa latihan terjun payung, namun semua anggota TNI baik Angkatan Darat, Udara dan Laut (AD/AU/AL) bersatu padu dalam latihan gabungan yang dilaksanakan sejak pagi hingga siang hari tersebut.
"Para penerjun yang akan menunjukkan atraksinya di HUT TNI nanti itu adalah orang-orang yang ahli dan memiliki pengalaman. Latihan ini kan hanya untuk memantapkan. Pencarian pesawat Aviastar jauh lebih penting, makanya helinya kita kirim," katanya.
Pesawat Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).
Diketahui, pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Sukris.
Pesawat tersebut semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 15.39 WITA dari bandara Andi Jemma Masamba, Sulbar dengan lama penerbangan 70 menit. Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.
Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi, antara lain : Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun).
Berita Terkait
Cuaca jadi penentu pencarian helikopter Bell 429 PK-WSW yang hilang di Halmahera
Rabu, 21 Februari 2024 7:39 Wib
Helikopter Badan Keamanan Federasi Rusia jatuh, sedikitnya tiga orang tewas
Rabu, 30 Agustus 2023 10:25 Wib
Helikopter BNPB mendarat di area terbuka karena cuaca buruk, pilot dan kru selamat
Kamis, 27 Juli 2023 10:29 Wib
TNI AD: Tidak ada korban jiwa pada insiden helikopter jatuh
Minggu, 28 Mei 2023 18:56 Wib
Polisi : Sebuah helikopter latihan terjatuh di Kawasan Ciwidey Bandung
Minggu, 28 Mei 2023 18:13 Wib
KPK mengapresiasi putusan majelis hakim 10 tahun penjara terhadap Irfan Kurnia
Kamis, 23 Februari 2023 13:58 Wib
Pengusaha penyedia Heli AW 101 TNI AU Irfan Kurnia Saleh divonis 10 tahun penjara
Rabu, 22 Februari 2023 18:45 Wib
Majelis hakim: Pengadaan Heli AW 101 bukan "total loss" Rp738,9 miliar
Rabu, 22 Februari 2023 18:29 Wib