Makassar (ANTARA Sulsel) - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) terus memperjuangkan pendiri HMI Prof Drs Lafran Pane untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional dengan cara memperkenalkan sosoknya ke masyarakat luas melalui seminar nasional di 11 kota di Indonesia.
Majelis Penasehat KAHMI, Muhlis Fatahana mengemukakan hal itu pada seminar nasional bertajuk "Aktualisasi Peran Prof Lafrane Pane dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia" di Baruga Andi Pettarani Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
"Lafran Pane memiliki kontribusi dalam perjuangan Indonesia melalui organisasi mahasiswa bernama HMI pada 1947," kata Muhlis Fatahana.
Berdasarkan tulisan Hariqo Wibawa satria, Lafran Pane sejak akhir Noveber 1946, memang sudah bergerak dengan mengumpulkan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta untuk membentuk HMI.
Melalui organisasi ini, Lafran Pane telah meminimalisir polarisasi antara kelompok nasionalis, sosialias, komunis. Tokoh itu juga mampu menunjukkan bahwa antara Keislaman dan Keindonesiaan tidaklah bertentangan, akan tetapi merupakan dua hal yang dapat bergandengan tangan untuk mengangkat harkat dan derajat seluruh rakyat Indonesia.
Dasar-dasar pemikiran Lafran pane yang dikembangkan melalui HMI mempunyai [engaruh besar terhadap diberikannya pendidikan agama Islam di kampus-kampus umum sehinga terjadi proses menuju keseimbangan.
Peran itu akhirnya bisa dijalankan disaat terjaidnya imbas politik, budaya, ekonomi, pendidikan akibat kolonialisme yang begitu dominan.
"Semangat Keindonesiaan dan Keislaman yang dirintis Lafran Pane itu bahkan bisa hidup hingga saat ini.Kami akan terus berjuang dan memperkenalkan sejarah perjuangan Lafran Pane pada saat mendirikan HMI tahun 1974," kata Ketua Harian Wilayah KAHMI Sulsel, Tobo Khaeruddin.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung akhirnya batal menghadiri seminar nasional tersebut dengan alasan yang berbeda.
"Dari informasinya, Mendikbud Anies Baswedan berhalangan hadir karena kebetulan dipanggi Menko Puan Maharani. Sedangkan Akbar Tanjung terpaksa batal hadir karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan," jelas Panitia Seminar KAHMI, Icha.
Ia menjelaskan, batalnya kedua pemateri mengikuti kegiatan ini memang mendadak. Bahkan informasi terakhir yakni Minggu malam, kata dia, keduanya dikatakan masih tetap hadir sesuai rencana meski akhirnya gagal terwujud.
"Berhubung keduanya batal sehinga kita terpaksa ganti dengan pemateri yang lain. Para peserta juga memahami dan mengerti dengan kondisi yang terjadi," ujarnya.
Berita Terkait
Kejari Makassar dalami dugaan penyalahgunaan dana hibah KONI
Rabu, 27 Maret 2024 1:57 Wib
Pilpres 2024 - KPU RI sahkan Prabowo-Gibran unggul di Papua
Rabu, 20 Maret 2024 20:26 Wib
KPU RI menyelesaikan rekapitulasi tingkat nasional untuk 38 provinsi
Rabu, 20 Maret 2024 20:18 Wib
Pilpres 2024 - KPU RI sahkan Prabowo-Gibran unggul di Papua Pegunungan
Rabu, 20 Maret 2024 17:59 Wib
Cawapres Mahfud akan bertemu Ganjar usai KPU RI mengumumkan hasil Pemilu 2024
Rabu, 20 Maret 2024 10:30 Wib
Menko Hadi pastikan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 selesai besok
Selasa, 19 Maret 2024 14:55 Wib
KPU: Rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR terkait Pemlu 2024 dijadwalkan 25 Maret
Senin, 18 Maret 2024 3:30 Wib
Pemilu 2024 - KPU telah sahkan perolehan suara 33 provinsi hingga hari ke-19 rekapitulasi
Senin, 18 Maret 2024 3:28 Wib