Makassar (ANTARA Sulsel) - Pihak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku tetap mempersipakn ruangan khusus sebagai antisipasi serangan virus Zika yang menjadi perhatian masyarakat belakangan ini.
"Kami hingga detik ini belum menerima atau mendapati satu pasien pun di RSWS Makassar yang diduga terkait virus Zika. Namun kami tetap menyiapkan ruangan khusus sebagai antisipasi," jelas Direktur Utama RSWS, Dr dr Khalid Saleh di Makassar, Rabu,
Ia menjelaskan, ruangan yang dipersiapkan itu memang sudah ada dan telah digunakan saat terjadi virus flu burung, flu babi mers, dan sebagainya. Artinya ruangan ini memang fokus digunakan untuk merawat pasien yang perlu perawatan khusus.
Mengenai virus Zika, dirinya mengaku belum bisa berkomentar banyak. Pihaknya juga masih menunggu petunjuk dari pihak kementrian kesehatan sehingga terjadi komunikasi satu arah atau tidak melebar kemana-mana.
"Jika ditanya untuk wilayah Sulsel, saya sendiri tidak punya data dan itu mungkin ada di dinas kesehatan pemprov. Namun khusus di rumah sakit Wahidin, bisa saya tegaskan jika kami belum mendapatkan pasien terkait virus itu hingga detik ini," katanya.
Berbeda dengan penderita virus Zika yang belum terdeteksi, kondisi lain justru berlaku bagi penderita DBD. Pihaknya mencatatkan jumlah penderita penyakin ini mengalami perkembangan yang cukup sginifikan hingga mencapai 47 pasien. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan desember 2015 yang diketahui hanya mencapai 13 penderita.
"Untuk kasus DBD memang mengalai peningkatan. Sementara untuk penyakit dari virus Zika memang sejauh ini belum kita temukan di RSWS,"ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Nurul AL, juga mengaku belum mendapat laporan adanya Virus Zika di Sulsel.
Virus Zika sendiri dikabarkan masuk dalam keluarga besar Flaviviridae, yang masih bersaudara dengan virus Dengue.
Adapun gejala-gejala bagi orang yang terkena virus ini disebut tidak jauh berbeda dengan penderita DBD atau demam berdarah. Selain itu, penderita juga akan merasakan tulang dan persendian terasa ngilu, lemas dan lesu.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Adapun upaya yang bisa dilakukan salah satunya yakni dengan menghindari perkembangan jentik nyamuk yang justru bisa membawa petaka bagi keluarga masing-masing.