Makassar (ANTARA Sulsel) - Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan telah mendeklarasikan sebagai kabupaten literasi dengan mendorong budaya baca serta minat baca masyarakat.
"Kami, pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Enrekang menyatakan diri sebagai kabupaten literasi," kata Bupati Enrekang, H Muslimin Bando dalam keterangan resminya diterima di Makassar, Sulsel, Rabu.
Dalam pertemuan di Kantor Dinas Pendidikan Enrekang dihadiri ratusan peserta mengatakan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya budaya baca dan minat baca bagi masyarakat.
"Pemerintah juga akan membenahi berbagai sarana baca, baik di perpustakaan, di sekolah maupun tempat-tempat strategis di Kabupaten Enrekang," paparnya.
Bupati Muslimin Bando juga mengajak para guru untuk kreatif membangun minat baca dan memanfaatkan perpustakaan daerah sebaik-baiknya agar siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang baik.
"Kita telah menambah koleksi-koleksi buku perpustakaan, doronglah siswa, dan semua orang untuk rajin mengunjungi perpustakaan," ujarnya.
Sementara konsultan gerakan literasi Kemendikbud Jakarta Satria Dharma pada kesempatan itu menyatakan berbagi pengalaman tentang strategi menggerakkan literasi telah dilakukannya.
Selain itu pihaknya telah memberikan penghargaan pada anak-anak yang aktif membaca buku, akan memotivasi anak terus membiasakan membaca buku.
"Orang tua juga perlu meluangkan waktu membaca bersama dengan anak, terutama sebelum tidur," ucap Ketua Forum Literasi Indonesia ini
Satria menyarankan peserta mulai dari keluarga terdahulu, mendampingi anak-anak membaca setiap saat. Di negara maju, kata dia, dengan dampingan orang tua, anak-anak rata-rata mampu menamatkan bacaan 1000 judul buku dalam setahun.
"Sekolah harus kreatif menyusun program budaya baca dan memberikan daftar buku bacaan yang bermutu kepada siswa," tambahnya.
Sedangkan Jarot, salah seorang penggiat komunitas literasi Enrekang mengungkapkan, akan turut berpartisipasi dalam gerakan literasi Enrekang dan menyusun program literasi untuk masyarakat Enrekang secara keseluruhan.
"Masalah rendahnya minat baca merupakan masalah yang harus diatasi bersama oleh semua elemen masyarakat," ungkapnya.
District Coordinator USAID Prioritas Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja Bahar menyatakan USAID prioritas akan senantiasa terlibat aktif dalam gerakan literasi Enrekang.
"Pelatihan buku bacaan berjenjang di 76 SD dan MI di Kabupaten Enrekang, insya Allah akan kita lakukan segera," ujarnya.
Indonesia lanjutnya, merupakan negara yang tingkat literasinya termasuk paling rendah di dunia. Berdasarkan penelitian 2016 yang dilansir Central Connecticut State University, Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara yang diteliti. Hanya berada di atas negara Bostwana.
"Negara yang literasinya rendah, menurut penelitian tersebut, cenderung kotor, jiwa dan badan warga negaranya menunjukkan kecenderungan kurang gizi, dan suka mengambil tindakan kekerasan dan melanggar HAM," ujar Bahar.
Hadir pula pada kesempatan itu Ketua DPRD Enrekang, Kepala Bappeda, Kepala Arsip dan Perpustakaan, Kabid Dikdas, Kemenag, pengurus IGI dan PGRI, Tim USAID Prioritas, tokoh agama, LSM, Komunitas Literasi Enrekang dan lainnya.
Berita Terkait
Indonesia tuan rumah Konferensi Majelis Hukama Muslimin 2023
Jumat, 29 September 2023 18:51 Wib
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pembangunan desa
Selasa, 26 September 2023 21:13 Wib
Majelis Hukama Muslimin jelaskan konsep kewarganegaraan di Piagam Persaudaraan
Minggu, 24 September 2023 0:09 Wib
PPA Makassar membangun kordinasi penanganan kekerasan perempuan dan anak
Sabtu, 29 Juli 2023 0:43 Wib
Muslimin Sulbar diminta membantu fakir miskin
Sabtu, 22 April 2023 21:22 Wib
Muslim Rusia ingin belajar soal kerukunan pada Indonesia
Jumat, 4 November 2022 13:36 Wib
Polisi serahkan 10 tersangka Khilafatul Muslimin ke kejaksaan
Senin, 3 Oktober 2022 15:07 Wib
Penyerahan tersangka dan barang bukti kasus Khilafatul Muslimin
Senin, 3 Oktober 2022 12:42 Wib