Kupang (ANTARA Sulsel) - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta kepada pemerintah setempat untuk mempercepat penyaluran dana program Anggur Merah ( Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) karena sejauh ini masih ratusan desa yang belum terjangkau.
"Saat ini program penyaluran dana Anggur Merah belum menunjukkan kemajuan yang pesat oleh karena itu kami mengimbau dan meminta agar pemerintah mempercepat penyaluran dana secara merata ke semua desa atau kelurahan," kata Ketua Komisi IV DPRD NTT Angelino Da Costa, Senin.
Angelino Da Costa yang juga membidangi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai pelaksana program Anggur Merah kepada Antara di Kupang, menyebutkan hingga kini masih banyak desa-desa di berbagai kabupaten yang belum tersalurkan dana Anggur Merah karena terkendala belum terbentuknya koperasi.
Sementara itu, kata dia, program yang pro-rakyat tersebut sesuai dengan jangka waktu akan selesai pada tahun 2018 mendatang, namun saat ini masih lebih dari 600 desa belum mendapatkan kucuran dana.
"Tidak boleh ada yang tersisa dan semua desa harus mendapatkan dana Anggur Merah sebesar Rp 250 juta sebagai modal untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan penyaluran dana tersebut dengan Bappeda dan juga memantau secara langsung ke kelompok masyarakat penerima dana.
"Untuk sementara ini juga pengembalian dana tersebut masih sangat kurang dengan kisaran masih di bawah 50 persen," katanya.
Oleh karenanya, pihaknya meminta agar pemerintah saling berkoordinasi hingga ke tingkat desa agar penyaluran dana tersebut dilakukan secepatnya secara merata dan tepat sasaran.
"Pemerintah juga harus bisa menggerakan pembentukkan koperasi masing-masing desa atau kelurahan," katanya.
Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) NTT Wayan Darmawa juga mengakui pengembalian dana program Anggur Merah masih belum memadai karena masih berkisar 40 persen.
"Untuk saat ini penyaluran dana desa menjangkau 2.658 desa dan masih tersisa 612 desa di berbagai kabupaten/kota," katanya kepada Antara di Kupang.
Oleh karenanya, pihaknya menargetkan penyaluran dana akan menjangkau semua desa yang tersisa pada tahun 2017 mendatang.
Wayan mengatakan bahwa kendala yang dihadapai pihaknya terkait dengan kesediaan koperasi yang belum memadai di semua desa.
"Sementara untuk koperasi yang sudah menerima dana, sudah mengelolah dana tersebut untuk berbagai jenis usaha seperti peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan, jasa, simpan pinjam, dan usaha jasa lainnya," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya juga meminta agar pemerintah kabupaten saling berkoordinasi dengan tingkatan di bawahnya bersama para pendamping program agar penyaluran dana yang sudah terealisasi dimanfaatkan secara cepat untuk membantu menumbuhkan kelompok ekonomi masyarakat.
"Kita berharap tahun 2017 semua desa bisa tersalurkan dana Rp 250 juta ini sehingga pada evaluasi akhir dari program ini nantinya bisa menunjukkan kemajuan yang baik," demikian Wayan Darmawa.
Berita Terkait
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
AP I : Bandara El Tari buka rute penerbangan baru Kupang-Makassar PP
Jumat, 22 Maret 2024 11:44 Wib
BMKG imbau masyarakat tidak panik dengan gempa susulan di Kabupaten Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 17:53 Wib
Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 13:04 Wib
BMKG : Gempa bermagnitudo 5,6 guncang wilayah Nagekeo NTT
Kamis, 25 Januari 2024 21:08 Wib
AirNAv sebut bandara Gewayantana Flores Timur beroperasi kembali
Jumat, 12 Januari 2024 13:10 Wib
Polisi buka tutup jalan Trans Flores NTT dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Kamis, 11 Januari 2024 13:45 Wib
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT kembali erupsi setinggi 1.500 meter
Sabtu, 6 Januari 2024 17:23 Wib