Makassar (ANTARA Sulsel) - Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan siap mendukung pengembangan Kopi Kalosi Enrekang, Sulawesi Selatan untuk lebih dikenal luas lagi oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara.
"Saya melihat kekayaan alam Kabupaten Enrekang yang luar biasa. Namun, sayangnya belum terkelola dan terpromosi dengan baik, sehingga belum memberikan keuntungan kepada daerah dan masyarakat," jelas Ketua Umum PJI Imam Prihadiyoko melalui pesan elektroniknya dari Kabupaten Enrekang, Selasa.
Didampingi Ketua PJI Sulsel Abdullah Rattingan yang bersilaturrahim langsung dengan Bupati Enrekang H Muslimin Bando di rumah jabatannya, ia juga mengunjungi beberapa tempat wisata serta ladang kopi di pegunungan.
Dengan program pengembangan dibidang agro industri yang sekarang ini dijalankan oleh Pemkab Enrekang, pihaknya secara kelembagaan organisasi wartawan akan mendukungnya secara penuh.
"Enrekang ini memang kurang dikenal di Indonesia, kalah dengan kabupaten tetangga seperti Tana Toraja dan Toraja Utara. Akan tetapi, potensi sumber daya alam Kabupaten Enrekang jauh lebih melimpah dan potensial," katanya.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pengembangan Kopi Kalosi di mana nama Kalosi merupakan nama salah satu kelurahan di Enrekang yang terkenal dengan kopinya.
Bahkan Kopi Kalosi ini yang didapatkan para penggiling (roaster) atau peracik di kafe-kafe Jakarta maupun kota besar lainnya kadang menamakan Kopi Toraja-Kalosi.
"Saya mendapatkan banyak referensi tentang Kopi Kalosi yang merupakan salah satu kopi terbaik di dunia. Ini sangat potensial untuk dikembangkan," jelasnya.
Menurut dia, Kopi Kalosi harus dipacking dengan bagus lalu dipromosikan secara nasional dan internasional. PJI siap mediasi promosinya melalui pemberitaan tersebut demi peningkatan produk dalam negeri.
"PJI siap mediasi promosinya, pemberitaannya dan iklan produknya hingga pameran dengan jaringan yang kita miliki sampai tingkat nasional," tambah jurnalis senior ini.
Hal ini mendapatkan respon positif dari Bupati Enrekang, H Muslimin Bando. Menurutnya, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang saat ini gencar mencari formula pengelolaan dan pengembangan Kopi Kalosi.
"Produsen kopi terbaik dan terbesar di Sulsel itu di Enrekang utama di tanah Doery, tetapi selama ini orang kenal Kopi Toraja. Padahal, Kopi Toraja itu disuplai dari Kalosi. Yang membedakan di Toraja memiliki sedikit perkebunan khusus, kalau kita belum ada dan masih diproduksi para petani," jelasnya.
"Pengembangan kopi di Enrekang terus dilakukan. Saat ini hasil pengembangannya selain Kopi Kalosi, ada juga Kopi Benteng Alla, Kopi Latimojong, Kopi Bungin, Kopi Potok Ullin, Kopi Masalle, dan lainnya. Semuanya itu kopi asal Enrekang. Potensi sangat besar dan kita sangat bersyukur adami dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari rekan-rekan PJI," jelasnya.
Berita Terkait
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib
Berbagai produk UMKM dikenalkan pada pameran pembangunan Soppeng
Rabu, 24 April 2024 16:42 Wib
Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan kepada Lantamal VI Makassar
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib