Makassar (Antara Sulsel) - Ribuan warga di 153 kelurahan, Makassar melakukan penanaman cabai secara massal sesuai dengan jadwal yang telah dipersiapkan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sejak beberapa bulan lalu.
Ketua Tim Percepatan Program dan Kelompok Kerja (Timpro Pokja) Badan Usaha Lorong (BULo) Dr Sakka Pati di Makassar, Minggu, mengatakan, penanaman bibit cabai sebanyak 10.600 hari ini adalah awal dari program percepatan menuju swasembada pangan.
"Ini adalah langkah awal dari program percepatan ekonomi kerakyatan di Makassar. Penanaman bibit cabai serempak di 153 kelurahan ini sebagai bentuk dari kesiapan kita menuju swasembada pangan," ujarnya.
Sakka Pati yang juga tenaga pengajar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu menyatakan jika penanaman cabai ini adalah bagian dari sub program Bulo.
Di mana program ini sudah mulai dijalankan sejak dua tahun lalu dengan nama lorong garden (Longgar). Selama dua tahun itu, program ini tidak dilakukan secara massif karena hampir disetiap kelurahan hanya ada beberapa lorong yang jadi percontohannya.
Namun di tahun ini, lanjutnya, program Longgar dengan konsep yang lebih luas yakni Bulo akan menjadi awal pengembangan ekonomi kerakyatan di mana program akan menjadi lapangan kerja baru.
"Bulo itu adalah induk dari programnya. Dalam Bulo semuanya sudah ada bagian-bagiannya baik untuk proses pendistribusiannya, koperasi dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, gerakan Bulo ini sudah dua tahun lalu dicanangkan dan satu tahun terakhir menjadi persiapannya untuk penanaman massif.
"Seluruh struktur ada, Tim Pro dan Pokja. Tahun ini kita dalam gerakan action oprasional. Gerakan luar biasa ini sudah dapat dukungan Bank Indonesia, kementerian, pemerintah provinsi dan terkhusus lagi dukungan semua elemen masyarakat," jelasnya.
Ia mengaku, sebelum program ini berjalan penuh, pihaknya sudah melibatkan banyak tenaga ahli untuk melakukan serangkaian penelitian-penelitian dalam mengembangkan program potensial.
"Tahun ini kita coba apa saja yang harus kita pelajari , kemudian ahli-ahli juga mendukung kita. Oleh karena sistem hulu dan hilir mulai kita tata tentang transaksi dan pengelolaannya, seperti kita akan pasarkan di mana, dananya dari mana, itu semua sudah dibahas," katanya.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto itu juga bersyukur karena seluruh perbankan di Makassar mendukung program tersebut dan siap mengucurkan dana dari kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengembangkan usaha lorong tersebut.
Target selanjutnya yang sudah dipikirkan olehnya itu yakni proses setelah panen untuk selanjutnya dilanjutkan dengan penanaman baru. Ia berharap sistem setelah panen dan menanam kembali tersistem dengan baik.
"Yang tak kalah pentingnya adalah bagaimanan sistem penyimpanan hasil panen kita, seperti pengadaan gudang lombok dan teknik penyimpanan. Jadi yang intinya kita harus memulai sambil kita mempelajari alat-alat pendukungnya," katanya.
Berita Terkait
Mantan Direktur PDAM Luwu Syaharuddin divonis 7 tahun penjara
Kamis, 28 Maret 2024 15:12 Wib
Disnaker Makassar memperketat pemantauan penerapan Permenaker tentang THR
Kamis, 28 Maret 2024 15:07 Wib
Menteri PPPA membantah kasus perundungan di pesantren meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 2:25 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Hakim vonis dua terdakwa korupsi bibit sapi di Jeneponto empat tahun penjara
Rabu, 27 Maret 2024 21:57 Wib
KPU Sulsel menyiapkan strategi hadapi gugatan sengketa Pemilu
Rabu, 27 Maret 2024 19:21 Wib
Menteri PPPA minta kampanyekan "dare to speak up" menghadapi kekerasan
Rabu, 27 Maret 2024 16:03 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib