Gubernur - Bupati Panen Perdana Sayuran Lapas Bolangi
Sungguminasa (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL melakukan panen perdana sayur sehat organik di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bolangi, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap baik lapas maupun rumah tahanan (rutan) yang ada di daerah yang dipimpinnya menjadi yang terbaik di Indonesia dan dijadikan sebagai percontohan.
"Paradigma orang tentang rumah tahanan harus berubah. Lapas tidak seperti dulu lagi. Saya berharap lapas kita menjadi percontohan di Indonesia," harapnya.
Panen perdana tanaman organik secara simbolis dilakukan Gubernur SYL. Orang nomor satu Sulsel itu memanen sayur bayam dan kangkung yang terlihat sehat dan subur.
Dalam satu bidang tanam, modal produksi yang harus dikeluarkan sekitar Rp11 ribu. Namun hasil panen aneka sayuran yang ditanam mampu meraup uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu.
Selain panen perdana, gubernur juga menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Lapas Bolangi dengan salaah satu supermarket. Pihak lapas akan menanam sayur organik yang nantinya akan dipasarkan di supermarket tersebut.
Masih di tempat yang sama, SYL juga meresmikan Wisma Flamboyan sebagai salah satu ruang untuk beraktivitas para warga binaan.
Selain meresmikan wisma, SYL juga membuka pelatihan membatik di tempat tersebut. Di akhir acara, para tahanan lapas ikut memeriahkan kegiatan dengan bernyanyi, menari serta peragaan busana.
Ketua panitia Panen Perdana, Sitti Rohani menjelaskan proses penanaman bibit, penyemaian, pemeliharaan tanaman, hingga panen, sepenuhnya dilakukan oleh warga binaan Lapas Bolangi.
Semantara itu, Kepala Lapas Perempuan Bolangi Sudariyanti mengatakan hadirnya kebun sayur organik tersebut diharapkan memberi keterampilan bagi warga binaan sehingga bisa mengisi waktu menjadi lebih produktif dalam menjalani masa tahanan. Keterampilan itu juga bisa menjadi modal saat keluar dari Lapas untuk dikembangkan.
"Saya berfikir bagaimana agar bisa membantu para napi setelah keluar agar memiliki keterampilan. Kita harus cari yang tidak memiliki modal besar atau tidak harus meninggalkan rumah lebih lama namun tetap bisa mendapatkan penghasilan," ujarnya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap baik lapas maupun rumah tahanan (rutan) yang ada di daerah yang dipimpinnya menjadi yang terbaik di Indonesia dan dijadikan sebagai percontohan.
"Paradigma orang tentang rumah tahanan harus berubah. Lapas tidak seperti dulu lagi. Saya berharap lapas kita menjadi percontohan di Indonesia," harapnya.
Panen perdana tanaman organik secara simbolis dilakukan Gubernur SYL. Orang nomor satu Sulsel itu memanen sayur bayam dan kangkung yang terlihat sehat dan subur.
Dalam satu bidang tanam, modal produksi yang harus dikeluarkan sekitar Rp11 ribu. Namun hasil panen aneka sayuran yang ditanam mampu meraup uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu.
Selain panen perdana, gubernur juga menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Lapas Bolangi dengan salaah satu supermarket. Pihak lapas akan menanam sayur organik yang nantinya akan dipasarkan di supermarket tersebut.
Masih di tempat yang sama, SYL juga meresmikan Wisma Flamboyan sebagai salah satu ruang untuk beraktivitas para warga binaan.
Selain meresmikan wisma, SYL juga membuka pelatihan membatik di tempat tersebut. Di akhir acara, para tahanan lapas ikut memeriahkan kegiatan dengan bernyanyi, menari serta peragaan busana.
Ketua panitia Panen Perdana, Sitti Rohani menjelaskan proses penanaman bibit, penyemaian, pemeliharaan tanaman, hingga panen, sepenuhnya dilakukan oleh warga binaan Lapas Bolangi.
Semantara itu, Kepala Lapas Perempuan Bolangi Sudariyanti mengatakan hadirnya kebun sayur organik tersebut diharapkan memberi keterampilan bagi warga binaan sehingga bisa mengisi waktu menjadi lebih produktif dalam menjalani masa tahanan. Keterampilan itu juga bisa menjadi modal saat keluar dari Lapas untuk dikembangkan.
"Saya berfikir bagaimana agar bisa membantu para napi setelah keluar agar memiliki keterampilan. Kita harus cari yang tidak memiliki modal besar atau tidak harus meninggalkan rumah lebih lama namun tetap bisa mendapatkan penghasilan," ujarnya.