Makassar (Antara Sulsel) - Guru Garis Depan (GGD) yang bertugas di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal atau 3T salah satunya di Kabupaten Buru, Provisi Maluku, menyebut masih kekurangan buku pelajaran untuk peningkatan literasi siswa di daerah setempat.
"Untuk itu kami mengajak masyarakat yang mempunyai buku bekas pelajaran layak pakai dapat mendonasikan ke sejumlah daerah di Kabupaten Buru, sebab disini sangat kekurangan buku pelajaran," sebut salah seorang perwakilan GGD asal Makassar, Ka harian, Jumat.
Melalui pesan tertulis yang diterima, dirinya menyampaikan GGD adalah jawaban dari kurangnya pelayanan pendidikan di daerah 3T, tetapi GGD bukanlah solusi utama ketika tidak meminta dukungan melalui aksi mengajak masyarakat menyumbang buku, mengingat masih banyak yang perlu dibenahi pada sejumlah sekolah di Buru.
"Salah satunya kualitas GGD itu sendiri, kemudian infrastruktur sekolah, termasuk paling utama buku pendukung mata pelajaran yang masih sangat kurang, sehingga pemberian ilmu pengetahuan kepada siswa menjadi terhambat," ulas dia.
Sekolah-sekolah di daerah 3T kurang diakui kurang akan bahan literasi, kalaupun ada tidak sesuai dengan rasio peserta didik. Terkadang, hanya satu buku disetiap mata pelajaran di sekolah, bahkan ada sekolah tanpa buku, seperti sekolah yang ada di Kabupaten Buru, Maluku.
"Untuk itu melalui momentum Hari Kemerdekan RI ke-72, kami dari GGD Kabupaten Buru, mengajak seluruh warga Indonesia untuk berpartisipasi mengirimkan buku ke sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Buru, dimulai pada 18 Agustus, besok melalui kantor Pos Indonesia," ucap Kaharman .
Alumni Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Universitas Negeri Makassar ini mengatakan, semua jenis buku pelajaran baik SD, SMP hingga SMA diterima, dan nantinya hasil donasi buku tersebut akan disumbangkan ke setiap sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Buru.
"Mohon partisipasi dalam penyaluran buku ke Kabupaten Buru. Buku tersebut nantinya kami akan distribusikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan," harap dia.
Untuk pengiriman buku dilakukan serentak pada 18 Agustus 2017 di seluruh kantor Pos Indonesia secara gratis.
Kegiatan ini bekerja sama antara GGD Kabupaten Buru dengan Rumah Belajar Komunitas.
Bila ada masyarakat ingin membantu dan minat untuk mengirimkan buku pelajaran bekas yang layak, disilahkan mendonasikan ke Rumah Belajar Komunitas beralamat di RT/RW 001/001, Desa Lamahang, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, dengan Kode Pos 97571, atau menghubungi La Ode Alimin nomor ponsel 085243556175, dan Kaharman nomor ponsel 085342290537.
Berita Terkait
Rektorat UNM segera selidiki oknum diduga bawa narkoba di kampus
Minggu, 11 Juni 2023 5:18 Wib
Warek UNM : Lima orang yang diamankan polisi terkait narkoba bukan mahasiswa
Minggu, 11 Juni 2023 5:12 Wib
Ahli hukum menilai garis polisi di tambang ilegal seperti sitaan terselubung
Jumat, 24 Maret 2023 18:09 Wib
Wapres Ma'ruf Amin sebut partai tak lolos peserta Pemilu 2024 sudah "garis tangan"
Jumat, 23 Desember 2022 11:58 Wib
ANPS Bone dorong optimalisasi pengelolaan potensi laut untuk kesejahteraan nelayan
Rabu, 22 Juni 2022 22:43 Wib
MotoGP Italia - Kejutan Fabio Di Giannantonio ditunggu di garis finis
Minggu, 29 Mei 2022 11:14 Wib
Liga Jerman - Wasit hentikan laga Bochum vs Gladbach setelah hakim garis dilempar gelas bir
Sabtu, 19 Maret 2022 8:05 Wib
GARIS deklarasikan dukung Ganjar Pranowo jadi Capres di Pilpres 2024
Rabu, 10 November 2021 13:06 Wib