Makassar (Antara Sulsel) - Ratusan warga Ujungtanah menggelar unjuk rasa pascaambruknya tangki gas LPG di Depot Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Demonstran menggelar aksi dengan membawa mobil tronton sebagai panggung untuk menyampaikan orasinya kepada pihak Pertamina di depan Terminal BBM Makassar di Jalan Satando, kawasan Makasar eks Pelabuhan Soekarno Hatta, Kecamatan Ujungtanah Makassar.
Dalam aksinya mereka menolak keberadaan depot tersebut karena dinilai dapat berbahaya bagi warga sekitar, menyusul ambruknya tangki bola LPG pada Senin (21/8) dan diduga terjadi kebocoran.
Aksi itu juga mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sejumlah kalangan juga ibu-ibu turut ikut dalam unjuk rasa itu, meskipun suasana panas cukup menyengat, namun tidak menyurutkan semangat mereka menduduki kawasan terminal BBM setempat sambil berjoget diiringi orgen tunggal yang dibawa mobil tronton itu.
"Kami mendesak TBBM dipindahkan ke daerah yang lebih aman, setelah kejadian kemarin warga menjadi was-was. Ini bisa berbahaya bila tidak di carikan solusi," ujar Koordinator aksi tersebut Bachtiar.
Sebelumnya, tangki bola berkapasitas 250 metrik ton di Depot Filling Plant LPG Region VII Sulawesi berada di kawasan Pelabuhan Makasar, ambruk hingga menyentuh tanah pada Senin 21 Agustus 2017.
Ambruknya tangki tersebut diduga karena penyangga besi tangki patah dan diduga karena over kapasitas menampung gas, apalagit kondisi tangki tersebut dibangun sejak 1974.
Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto sebelumnya meminta PT Pertamina segera menutup dan merelokasi depot tersebut karena berdekatan dengan pemukiman warga.
Pihaknya juga pernah mendatangi depot tersebut tahun lalu dengan melakukan kunjungan lapangan karena lokasi yang dimaksud tidak layak dan dinilai tidak aman bagi warga.
"Sebelumnya kan mereka menyadari depot di sana tidak aman, namun karena alasan anggaran, maka belum juga dilaksanakan relokasi," katanya.
Hingga saat ini, warga masih berada di kawasan depot Terminal BBM, dan perwakilan demonstran juga sedang melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina untuk mencari solusi yang terbaik.
Berita Terkait
Alokasi anggaran untuk LPG dan BBM bersubsidi 2024
Kamis, 25 Januari 2024 13:05 Wib
Polres bersama Disperindag Toraja mengecek ketersediaan LPG 3 kilogram
Rabu, 19 Juli 2023 17:19 Wib
Sekjen DEN: BBM dan LPG dalam kondisi riskan karena masih diimpor
Rabu, 16 November 2022 18:42 Wib
Pemerintah Indonesia memastikan konversi ke kompor listrik belum berlaku pada 2022
Jumat, 23 September 2022 22:02 Wib
Menkeu: 68 persen LPG 3 kilogram dinikmati orang mampu
Jumat, 26 Agustus 2022 21:40 Wib
YLKI dukung kebijakan pemerintah konversi LPG ke kompor induksi agar subsidi tepat sasaran
Jumat, 22 Juli 2022 13:29 Wib
Praktisi energi: Kompor listrik jadi program nasional demi selamatkan keuangan negara
Kamis, 21 Juli 2022 14:26 Wib
Polisi tangkap dua tersangka baru kasus penyelundupan 20 ton LPG
Senin, 18 Juli 2022 20:33 Wib